YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH ! .... MINTA TOLONG (SYAFAAT) LANGSUNG DENGAN MEMANGGIL-MANGGIL ROSULULLOH SAW ITU DIPERINTAHKAN DALAM AL QUR'AN DAN AL HADITS, APAKAH ANDA INGIN MENGETAHUINYA ?
Tanya : Kenapa sih kita harus memangil-manggil Rosululloh SAW ?
Alloh SWT berfirman di dalam hadist qudsi "Yaa Muhammad, Aku jadikan Engkau sebagai sebutan (panggilan), barangsiapa yang memanggil-manggil Engkau, maka sesunggunya dia telah memangil-manggil Aku, dan barang siapa yang cinta kepadamu, berarti dia juga telah mencintai Aku".
Tanya : Kenapa sih kita harus memangil-manggil Rosululloh SAW ?
Alloh SWT berfirman di dalam hadist qudsi "Yaa Muhammad, Aku jadikan Engkau sebagai sebutan (panggilan), barangsiapa yang memanggil-manggil Engkau, maka sesunggunya dia telah memangil-manggil Aku, dan barang siapa yang cinta kepadamu, berarti dia juga telah mencintai Aku".
Dalam hadits Rosululloh SAW bersabda MAN DZAKARONII FAQOD DZAKARULLOH WAMAN AHABBANII FAQOD AHABBALLOH WAL MUSHOLLI 'ALAIYYA NAATHIQUN BIDZIKRILLAH (Sa'aadatud Daroin) " Barang siapa dzikir kepadaku (lebih-lebih menyebut), maka sungguh ia dzikir kepada Alloh dan barang siapa cinta kepadaku, maka sungguh ia cinta kepada Alloh, dan orang yg membaca sholawat kpdku ia mengucakan dzikir kepada Alloh". Dan masih banyak lagi Hadits yg menjelaskan bahwa Dzikir (lebih2 menyebut) Nabi SAW adalah IBADAH !. YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !.
Waktu Rosulullah SAW lahir langsung Saajidan (bersujud) dan Dzakiron (memanggil-manggil), lantas siapa yang dipanggil oleh Rosululloh SAW ketika sujud itu ? Ternyata yang dipanggil adalah "Ummatii-Ummatii" (ummatku-ummatku). Ternyata yang dipanggil adalah kita sebagai ummat Beliau, Beliau sudah rindu kepada kita sbgai ummat-nya.
Jadi wajar kalau kita menyambut gembira panggilan Beliau dengan kalimat "YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH" Juga ketika Beliau Rosululloh SAW akan meninggal dunia terdengar sayup-sayup oleh Syayyidina Ali KW dan lainnya, beliau Rosululloh SAW antara lain memanggil-mangil ummatnya dengan panggilan penuh kasih sayang dan Beliau SAW sangat prihatin sekali atas nasib kita ummatnya, sayup-sayup suaranya memanggil-manggil UMMATII-UMMATII.......( 'INDA WAFAATIHI ), maka wajar dan harus kita menjawab panggilan Rosululloh SAW tsb dengan kalimat YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH, YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH, dengan penuh ADAB, antara lain : Ikroman wa Ta'diiman wa Ta adduban (memulyakan, mengagungkan dan beradab), Tasyaffuan (memohon syafaat), Mahabbatan (cetusan rasa cinta yg mendalam), Syauqon (rindu yg sangat mendalam), Tadzallul wal Inkisar (merendahkan diri dan meratapi dosa2 kita) dihadapan Junjungan kita Rosululloh SAW !. YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !
Di dalam Al Quran surat al-Anfal ayat 33 "وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ" yang penjelasanya adalah : Alloh tidak akan menyiksa mereka, selama engkau (Muhammad) ada di dalam hati mereka.
Jadi kesimpulannya: Jika kita jngin tidak disiksa oleh Alloh SWT (baik di dunia, lebih-lebih nanti di akhirat), hati kita harus senantiasa diisi dengan Rosulullah SAW. Mari kita selalu baca kalimat YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH dimanapun dan kapanpun berada.
Di dalam kitab Zaadul Ma'ad karya Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah dijelaskan, bahwa Rosulullah SAW berdoa "Yaa Alloh, Engkau telah berjanji kepadaku, bawah Engkau tiidak akan menyiksa ummatku selama aku berada di hati mereka".
Jadi kesimpulannya: Jika kita tidak mau celaka, tidak mau diadzab oleh Alloh SWT, tidak mau disiksa Alloh SWT, hati kita harus senantiasa diisi Rosulullah SAW, marilah kita selalu baca kalimat YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH dimanapun dan kapanpun. Juga waktu-waktu tertentu marilah kita perbanyak membacanya misalnya kita baca 5000 kali, 10.000 kali, 100,000 kali, atau 2 jam, 3 jam dst.....
Kedekatan atau semakin dekat dengan Rosulullah SAW menyebabkan iman dan taqwa seseorang akan lebih unggul dengan yang lain. Oleh karena itu, dimanapun berada dan kapanpun saja mari kita senantiasa berhubungan rohani atau kontak batin dengan Rosulullah SAW, bisa dengan membaca sholawat apa saja atau membaca "YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH"
Makna yang terkandung di dalam Surat An Nisa' ayat 64 :
وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ جَاءُوكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللَّهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوَّابًا رَحِيمًا
Penafsirannya:
WALAU ANNAHUM IDZ DZOLAMUU ANFUSAHUM (Ketika mereka merasa diri-nya banyak dzolim, ketika mereka merasa banyak salah, ketika mereka merasa banyak perbuatan maksiat, ketika mereka merasa banyak dosa-nya) JAAUUKA (namun mereka mau datang kepadamu, mereka mau sowan kepadamu, mereka mau menghadap kepadamu, mereka mau beraudensi kepadamu (Rosulullah SAW) FASTAGHFAR-ALLOHA (di hadapan Rosulullah SAW mereka mau memohon ampun kepada Alloh atas segala dosanya, atas segala kedzoliman-nya, atas segala maksiatnya, atas segala kesalahannya, dengan penuh rasa nlongso berlumuran dosa) WASTAGHFAR LAHUMUR ROSUULU (maka Rosulullah SAW ikut memohonkan ampun, ikut mendoakan) LAWWAJADUALLOHA TAUBATAN ROHIIMA (maka pastilah mereka (yang mau datang kepada-mu Rosul SAW tsb) akan diampuni taubatnya, akan diampuni segala dosanya).
Kesimpulannya:
Jika kita ingin diterima taubat kita dihadapan Alloh SWT, maka kita wajib menghadap kepada Rosullullah SAW antara lain dengan banyak2 Sholawat apa aja atau nidak Rosul SAW "YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH", karna nidak Rosul tersebut dimaksudkan untuk memohon syafaat kpd Beliau SAW. Para Ahlul Kasyfi menerangkan bahwa "YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH" adalah "Iltijaa ul ummah ilaa Sayyidihim" mengungsinya ummat kepada PEMIMPINNYA yakni Nabi SAW dan dalam Tafsir Showi Juz 3 dijelaskan apabila kita memanggil2 Beliau dengan YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH spontan Beliau SAW mensyafaati dan menjawab panggilan tsb dengan "MAA HAJATUKA YAA UMMATII".........? "APA GERANGAN HAJAT KEBUTUHANMU WAHAI UMMATKU....?. Sekalipun Beliau sudah di alam kubur, Rosululloh SAW diperlihatkan/diperdengarkan oleh Alloh SWT bacaan sholawat atau nidak Rosul oleh para ummatnya ! Dan masih banyak lg dasar atau dalil2 yg berhubungan dengan YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !
Apa sih makna yang terkandung di dalam Al Ahzab ayat 21 (Laqod kana lakum fi rosulillahi uswatun hasanah... dan seterusnya) ?
Pasti ada di dalam pribadi beliau Rosulullah SAW suri tauladan, bahasa keren-nya adalah IDOLA (seseorang itu cenderung meniru idola-nya). Nah, jika kita mengidolakan Rosul, secara otomatis tingkah laku dan perbuatan kita ma'mun kepada Rosul (karena beliau adalah suri tauladan yang baik).
Trusss, siapa saja sih yang harus mengidolakan Rosul, "liman kaana yarjullaha wal yaumal aakhira wazakarallaaha kathiraa". yaitu bagi orang-orang yang ingin berjumpa/bertemu/beraudensi (sowan) dengan Alloh SWT dengan selamat (selamat dari siksa Alloh SWT).
Jadi kesimpulannya: Jika orang ingin benar-benar sampai/wushul kepada Alloh SWT dengan selamat, wajib hukum-nya menjadikan Rosulullah SAW sebagai suri tauladan dan IDOLA. Nah, karena Rosululloh SAW yang dijadikan tauladan, wajib hukum-nya senantiasa berhubungan (hubungan batin), dengan Rosulullah SAW, BERTA'ALLUQ BIJANAABIHI SAW, antaralain dengan cara memperbanyak bersholawat atau memperbanyak membaca HATINYA SHOLAWAT yakni YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH. Dlm kitab TAWAZUN dijelaskan HATINYA Al Qur'an adalan Surah Yaasiin, sedangkan hatinya SHOLAWAT adalah asy-syiyaadah wa risaalah (YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH). Maka hubungan dengan Rosululloh SAW yaang masih bersifat FORMALITAS ALA SYARII'AH harus ditingkatkan menjadi semacam hubungan molekuler yang lebih kokoh lahir dan batin. Bukankah Rosululloh SAW sendiri sesuai dengan kepribadian Beliau yang ROHMATAN LIL 'ALAMIIN dan BIL MUKMINIINA ROUUFURROHIIM telah meletakkan dan meratakan LEM PEREKAT hubungan terhadap sekalian para ummat ???.
Di dalam karya Syaikh Abdul Qadir Jaelani yaitu Kitab Fathul Rabbani menerangkan sebaga berikut : Jadikanlah segala urusanmu apa saja, baik urusan dunia (bekerja, belajar, makan, minum, dll) maupun urusan akhirat (sholat,zakat, puasa, hajji, bemujahadah, dll), harus senantiasa merasa dihadapan Rosulullah SAW. Mengapa demikian ? Karena beliau Rosululloh SAW berada di tengah-tengah antara hamba dengan sang Pencipta Alloh SWT. Satu-satunya yang menghantarkan seorang hamba kepada Tuhan Alloh SWT adalah Rosulullah SAW. Sehingga apa yang kita anggap baik itu adalah diperintahkan Rosul dan apa kita jauhi adalah karena larangan Rosul.
Kesimpulannya: Semua urusan dunia dan urusan akhirat harus senantiasa ma'mum dan berhubungan (kontak batin), berta'alluq dengan Rosulullah SAW.Ta'alluq Bijanaabihi SAW yg paling gampang antara lain adalah dengan nidak Rosul YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH ! Cara Ta"alluq Bijanaabihi SAW ada 2 jalan, diterangkan dlm kitab Sa'aadaatud Daroini, pertama TA'ALLUQ SURIYYUN, kedua TA'ALLUQ MAKNAWIYYUN, silakan baca kitab tsb. !
Menyadari sulitnya mendekat kepada Alloh SWT, kita harus mendekat kepada Rosululah SAW. Tidak mungkin kita sampai/wushul kepada Alloh SWT, tanpa melalui Rosuulullah SAW. Tidak mungkin kita kenal/ma'rifat kepada Alloh SWT, tanpa mengenal/ma'rifat kepada beliau Rosulullah SAW, Belaiu diutus ke dunia ini untuk memberi tahu, mendidik, memberikan rahmat, memberikan syafaat sehingga kita sadar dan mengenal Alloh SWT.
Oleh karena itu, marilah kita senantiasa sowan kepangkuan Beliau Rosulullah SAW. Di mana saja dan kapanpun saja, baik lisan maupun dalam hati, marilah kita panggil-panggil Beliau dengan :
Bahkan menurut PENGALAMAN jika diperbanyak, hal ini banyak sekali orang yang mengalami diberi pengalaman RUKYAH SHOOLIHAH ATAU PENGALAMAN ROHANI, mendapat fadlol Alloh SWT......
dapat bertemu dengan Beliau Rosululloh SAW dalam keadaan yaqodhotan (melek-melekan/jaga). Dan Alhamdulillah tahaddus binnikmah nidak Rosul YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH menurut pengalaman, menurut kenyataan diberi faedah seperti tsb diatas, juga secara KASUNYATAN nidak YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH diberi manfaat diijabah doanya, memperoleh jalan keluar dari kesulitan2 hidup yg dihadapi, baik soal ekonomi, anak nakal, penyakit dll. BANYAK yg merasakan/menyatakan setelah mengamalkan diberi ketentraman jiwa, ketenangan batin, semakin banyak mengingat Alloh, merasa banyak dosanya, shg banyak yg menangis karena takut kpd Alloh, terharu dan bersyukur kpd Alloh !. Bahkan banyak semula jauh dari agama, sukanya/kebiasaannya molimo (main, madon, madat, minum, maling) banyak yang sembuh, sadar, dpt berubah menjadi lebih baik, mau beribadah sholat dsb.yg udah baik meningkat keimanan dan ketaqwaannya. Bahkan banyak yg sebelumnya non Muslim menjadi muslim yg taat sebab mengamalkan YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH.
INI bukan omong kosong bisa disurvay, bisa dibuktikan, termasuk ada BANYAK teman saya ! Alhamdulillah hadzaa min fadli robbi, sebab hidayah taufiq Alloh SWT, sebab syafaat tarbiyyah Rosululloh SAW dan barokah karomah nadhroh Ghoutsu Hadzazzaman RA. SEKALI LAGI, INI REALITA PENGALAMAN YANG DIALAMI DAN DIRASAKAN OLEH PARA PENGAMAL SHOLAWAT WAHIDIYAH PADA UMUMNYA, YG SAAT INI JUMLAHNYA ADA JUTAAN ORANG DI DALAM MAUPUN DI LUAR NEGERI !. Bahkan perlu diketahui, Bapak Presiden kita, Bapak SBY pernah mengutarakan pengalamannya waktu bermunajad di Roudhoh di dekat makam Rosululloh SAW pada tahun 2004 sebelum menjadi Presiden RI, dengan memperbanyak Nidak Rosul YAA SAAYIIDII YAA ROSUULULLOH, Beliau diberi dapat berjumpa dengan Beliau Rosuululloh SAW, dan Beliau dapat berdialog langsung mengutarakan hajadnya, ini contoh pengalaman rohani Beliau, dan manfaat/berkahnya YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !
Waktu Rosulullah SAW lahir langsung Saajidan (bersujud) dan Dzakiron (memanggil-manggil), lantas siapa yang dipanggil oleh Rosululloh SAW ketika sujud itu ? Ternyata yang dipanggil adalah "Ummatii-Ummatii" (ummatku-ummatku). Ternyata yang dipanggil adalah kita sebagai ummat Beliau, Beliau sudah rindu kepada kita sbgai ummat-nya.
Jadi wajar kalau kita menyambut gembira panggilan Beliau dengan kalimat "YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH" Juga ketika Beliau Rosululloh SAW akan meninggal dunia terdengar sayup-sayup oleh Syayyidina Ali KW dan lainnya, beliau Rosululloh SAW antara lain memanggil-mangil ummatnya dengan panggilan penuh kasih sayang dan Beliau SAW sangat prihatin sekali atas nasib kita ummatnya, sayup-sayup suaranya memanggil-manggil UMMATII-UMMATII.......( 'INDA WAFAATIHI ), maka wajar dan harus kita menjawab panggilan Rosululloh SAW tsb dengan kalimat YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH, YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH, dengan penuh ADAB, antara lain : Ikroman wa Ta'diiman wa Ta adduban (memulyakan, mengagungkan dan beradab), Tasyaffuan (memohon syafaat), Mahabbatan (cetusan rasa cinta yg mendalam), Syauqon (rindu yg sangat mendalam), Tadzallul wal Inkisar (merendahkan diri dan meratapi dosa2 kita) dihadapan Junjungan kita Rosululloh SAW !. YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !
Di dalam Al Quran surat al-Anfal ayat 33 "وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ" yang penjelasanya adalah : Alloh tidak akan menyiksa mereka, selama engkau (Muhammad) ada di dalam hati mereka.
Jadi kesimpulannya: Jika kita jngin tidak disiksa oleh Alloh SWT (baik di dunia, lebih-lebih nanti di akhirat), hati kita harus senantiasa diisi dengan Rosulullah SAW. Mari kita selalu baca kalimat YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH dimanapun dan kapanpun berada.
Di dalam kitab Zaadul Ma'ad karya Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah dijelaskan, bahwa Rosulullah SAW berdoa "Yaa Alloh, Engkau telah berjanji kepadaku, bawah Engkau tiidak akan menyiksa ummatku selama aku berada di hati mereka".
Jadi kesimpulannya: Jika kita tidak mau celaka, tidak mau diadzab oleh Alloh SWT, tidak mau disiksa Alloh SWT, hati kita harus senantiasa diisi Rosulullah SAW, marilah kita selalu baca kalimat YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH dimanapun dan kapanpun. Juga waktu-waktu tertentu marilah kita perbanyak membacanya misalnya kita baca 5000 kali, 10.000 kali, 100,000 kali, atau 2 jam, 3 jam dst.....
Kedekatan atau semakin dekat dengan Rosulullah SAW menyebabkan iman dan taqwa seseorang akan lebih unggul dengan yang lain. Oleh karena itu, dimanapun berada dan kapanpun saja mari kita senantiasa berhubungan rohani atau kontak batin dengan Rosulullah SAW, bisa dengan membaca sholawat apa saja atau membaca "YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH"
Makna yang terkandung di dalam Surat An Nisa' ayat 64 :
وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ جَاءُوكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللَّهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوَّابًا رَحِيمًا
Penafsirannya:
WALAU ANNAHUM IDZ DZOLAMUU ANFUSAHUM (Ketika mereka merasa diri-nya banyak dzolim, ketika mereka merasa banyak salah, ketika mereka merasa banyak perbuatan maksiat, ketika mereka merasa banyak dosa-nya) JAAUUKA (namun mereka mau datang kepadamu, mereka mau sowan kepadamu, mereka mau menghadap kepadamu, mereka mau beraudensi kepadamu (Rosulullah SAW) FASTAGHFAR-ALLOHA (di hadapan Rosulullah SAW mereka mau memohon ampun kepada Alloh atas segala dosanya, atas segala kedzoliman-nya, atas segala maksiatnya, atas segala kesalahannya, dengan penuh rasa nlongso berlumuran dosa) WASTAGHFAR LAHUMUR ROSUULU (maka Rosulullah SAW ikut memohonkan ampun, ikut mendoakan) LAWWAJADUALLOHA TAUBATAN ROHIIMA (maka pastilah mereka (yang mau datang kepada-mu Rosul SAW tsb) akan diampuni taubatnya, akan diampuni segala dosanya).
Kesimpulannya:
Jika kita ingin diterima taubat kita dihadapan Alloh SWT, maka kita wajib menghadap kepada Rosullullah SAW antara lain dengan banyak2 Sholawat apa aja atau nidak Rosul SAW "YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH", karna nidak Rosul tersebut dimaksudkan untuk memohon syafaat kpd Beliau SAW. Para Ahlul Kasyfi menerangkan bahwa "YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH" adalah "Iltijaa ul ummah ilaa Sayyidihim" mengungsinya ummat kepada PEMIMPINNYA yakni Nabi SAW dan dalam Tafsir Showi Juz 3 dijelaskan apabila kita memanggil2 Beliau dengan YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH spontan Beliau SAW mensyafaati dan menjawab panggilan tsb dengan "MAA HAJATUKA YAA UMMATII".........? "APA GERANGAN HAJAT KEBUTUHANMU WAHAI UMMATKU....?. Sekalipun Beliau sudah di alam kubur, Rosululloh SAW diperlihatkan/diperdengarkan oleh Alloh SWT bacaan sholawat atau nidak Rosul oleh para ummatnya ! Dan masih banyak lg dasar atau dalil2 yg berhubungan dengan YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !
Apa sih makna yang terkandung di dalam Al Ahzab ayat 21 (Laqod kana lakum fi rosulillahi uswatun hasanah... dan seterusnya) ?
Pasti ada di dalam pribadi beliau Rosulullah SAW suri tauladan, bahasa keren-nya adalah IDOLA (seseorang itu cenderung meniru idola-nya). Nah, jika kita mengidolakan Rosul, secara otomatis tingkah laku dan perbuatan kita ma'mun kepada Rosul (karena beliau adalah suri tauladan yang baik).
Trusss, siapa saja sih yang harus mengidolakan Rosul, "liman kaana yarjullaha wal yaumal aakhira wazakarallaaha kathiraa". yaitu bagi orang-orang yang ingin berjumpa/bertemu/beraudensi (sowan) dengan Alloh SWT dengan selamat (selamat dari siksa Alloh SWT).
Jadi kesimpulannya: Jika orang ingin benar-benar sampai/wushul kepada Alloh SWT dengan selamat, wajib hukum-nya menjadikan Rosulullah SAW sebagai suri tauladan dan IDOLA. Nah, karena Rosululloh SAW yang dijadikan tauladan, wajib hukum-nya senantiasa berhubungan (hubungan batin), dengan Rosulullah SAW, BERTA'ALLUQ BIJANAABIHI SAW, antaralain dengan cara memperbanyak bersholawat atau memperbanyak membaca HATINYA SHOLAWAT yakni YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH. Dlm kitab TAWAZUN dijelaskan HATINYA Al Qur'an adalan Surah Yaasiin, sedangkan hatinya SHOLAWAT adalah asy-syiyaadah wa risaalah (YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH). Maka hubungan dengan Rosululloh SAW yaang masih bersifat FORMALITAS ALA SYARII'AH harus ditingkatkan menjadi semacam hubungan molekuler yang lebih kokoh lahir dan batin. Bukankah Rosululloh SAW sendiri sesuai dengan kepribadian Beliau yang ROHMATAN LIL 'ALAMIIN dan BIL MUKMINIINA ROUUFURROHIIM telah meletakkan dan meratakan LEM PEREKAT hubungan terhadap sekalian para ummat ???.
Di dalam karya Syaikh Abdul Qadir Jaelani yaitu Kitab Fathul Rabbani menerangkan sebaga berikut : Jadikanlah segala urusanmu apa saja, baik urusan dunia (bekerja, belajar, makan, minum, dll) maupun urusan akhirat (sholat,zakat, puasa, hajji, bemujahadah, dll), harus senantiasa merasa dihadapan Rosulullah SAW. Mengapa demikian ? Karena beliau Rosululloh SAW berada di tengah-tengah antara hamba dengan sang Pencipta Alloh SWT. Satu-satunya yang menghantarkan seorang hamba kepada Tuhan Alloh SWT adalah Rosulullah SAW. Sehingga apa yang kita anggap baik itu adalah diperintahkan Rosul dan apa kita jauhi adalah karena larangan Rosul.
Kesimpulannya: Semua urusan dunia dan urusan akhirat harus senantiasa ma'mum dan berhubungan (kontak batin), berta'alluq dengan Rosulullah SAW.Ta'alluq Bijanaabihi SAW yg paling gampang antara lain adalah dengan nidak Rosul YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH ! Cara Ta"alluq Bijanaabihi SAW ada 2 jalan, diterangkan dlm kitab Sa'aadaatud Daroini, pertama TA'ALLUQ SURIYYUN, kedua TA'ALLUQ MAKNAWIYYUN, silakan baca kitab tsb. !
Menyadari sulitnya mendekat kepada Alloh SWT, kita harus mendekat kepada Rosululah SAW. Tidak mungkin kita sampai/wushul kepada Alloh SWT, tanpa melalui Rosuulullah SAW. Tidak mungkin kita kenal/ma'rifat kepada Alloh SWT, tanpa mengenal/ma'rifat kepada beliau Rosulullah SAW, Belaiu diutus ke dunia ini untuk memberi tahu, mendidik, memberikan rahmat, memberikan syafaat sehingga kita sadar dan mengenal Alloh SWT.
Oleh karena itu, marilah kita senantiasa sowan kepangkuan Beliau Rosulullah SAW. Di mana saja dan kapanpun saja, baik lisan maupun dalam hati, marilah kita panggil-panggil Beliau dengan :
YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH.
Mari kita dawamkan (dzikir) shalawat kpd beliau Rasulillah SAW. Disamping fadhilahnya sangat agung, shalawat merupakan thariqah wushul ilaLLAH yg paling gampang dan praktis, dimana syaikh, murobbi dan sanadnya langsung Beliau Rasulullah SAW. Dengan memperbanyak membaca shalawat, kita juga akan dianugerahi oleh ALLAH SWT mudah bermimpi bertemu dengan Beliau Rosululloh SAW.Bahkan menurut PENGALAMAN jika diperbanyak, hal ini banyak sekali orang yang mengalami diberi pengalaman RUKYAH SHOOLIHAH ATAU PENGALAMAN ROHANI, mendapat fadlol Alloh SWT......
dapat bertemu dengan Beliau Rosululloh SAW dalam keadaan yaqodhotan (melek-melekan/jaga). Dan Alhamdulillah tahaddus binnikmah nidak Rosul YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH menurut pengalaman, menurut kenyataan diberi faedah seperti tsb diatas, juga secara KASUNYATAN nidak YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH diberi manfaat diijabah doanya, memperoleh jalan keluar dari kesulitan2 hidup yg dihadapi, baik soal ekonomi, anak nakal, penyakit dll. BANYAK yg merasakan/menyatakan setelah mengamalkan diberi ketentraman jiwa, ketenangan batin, semakin banyak mengingat Alloh, merasa banyak dosanya, shg banyak yg menangis karena takut kpd Alloh, terharu dan bersyukur kpd Alloh !. Bahkan banyak semula jauh dari agama, sukanya/kebiasaannya molimo (main, madon, madat, minum, maling) banyak yang sembuh, sadar, dpt berubah menjadi lebih baik, mau beribadah sholat dsb.yg udah baik meningkat keimanan dan ketaqwaannya. Bahkan banyak yg sebelumnya non Muslim menjadi muslim yg taat sebab mengamalkan YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH.
INI bukan omong kosong bisa disurvay, bisa dibuktikan, termasuk ada BANYAK teman saya ! Alhamdulillah hadzaa min fadli robbi, sebab hidayah taufiq Alloh SWT, sebab syafaat tarbiyyah Rosululloh SAW dan barokah karomah nadhroh Ghoutsu Hadzazzaman RA. SEKALI LAGI, INI REALITA PENGALAMAN YANG DIALAMI DAN DIRASAKAN OLEH PARA PENGAMAL SHOLAWAT WAHIDIYAH PADA UMUMNYA, YG SAAT INI JUMLAHNYA ADA JUTAAN ORANG DI DALAM MAUPUN DI LUAR NEGERI !. Bahkan perlu diketahui, Bapak Presiden kita, Bapak SBY pernah mengutarakan pengalamannya waktu bermunajad di Roudhoh di dekat makam Rosululloh SAW pada tahun 2004 sebelum menjadi Presiden RI, dengan memperbanyak Nidak Rosul YAA SAAYIIDII YAA ROSUULULLOH, Beliau diberi dapat berjumpa dengan Beliau Rosuululloh SAW, dan Beliau dapat berdialog langsung mengutarakan hajadnya, ini contoh pengalaman rohani Beliau, dan manfaat/berkahnya YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !
Yaa sayidi yaa rasullah
BalasHapusYaa sayyidii yaa Rasuulallooh
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusYaa sayyidi yaa rasuulalloh
BalasHapusWabi hurmati Ruh sayyidina wamaulana Muhammad
BalasHapusYaa sayyidi yaa rasuulalloh
Yaa Sayyidiii Yaa Rosulalloh Yaa Sayyidi Yaa AyyuhalbGhouts
BalasHapusTrimah kasih ilmunya kyai semoga kita slalu mendapat SafaatNya...Amiiiinu
BalasHapusyaa sayidii yaa rosululloh
BalasHapusYaa sayidi yaa rosululloh
BalasHapusSaya bertanya ,,apakah perbedaan ya sayyidi ya rosulloh dg solloh alamuhammd
BalasHapusTulisan nya aja udah beda apa lagi yg lain, pertanyaan aneh
HapusSaya sudah mengamalkan ini
BalasHapus