jij

jljljljljlkjkl

Masjidil Haram

Masjidil Aqsha

Masjid Nabawi

Makam Rasulullah SAW

Makam Rasulullah SAW

Masjid Turki

Menyibak Pintu Rahasia Kekuatan Tak Terbatas

Maka metode yang paling praktis yang digali dari ilmu wahidiyah untuk membangkitkan kekuatan yang tak terbatas yaitu :

1. Harus Istighrog/ Nol/ Lebur / Menyatu

Az Zumar 30 : "Sesungguhnya kamu adalah mati dan sesungguhnya mereka adalah mati (pula)."

Al Anbiyaa' 22 : Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Alloh, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Alloh yang mempunyai 'Arsy daripada apa yang mereka sifatkan.

Selaginya kita belum bisa meniadakan diri, kita tidak pernah menemukan yang Maha Ada,mustahil ada dua yang wujud dan mustahil ada dua yang MAHA, karena jelas di dalam Al Kahfi 110 dijelaskan:
"Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya."
maka barang siapa yang lebur kedalamnya maka Alloh berfirman :
"….maka itu kejahatan mereka diganti Alloh dengan kebajikan. Dan adalah Alloh maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al Furqaan 70)

Dalam melaksanakan mujahadah harus santai, rileks dan semua kepentingan dunia yang menancap dipikiran diturunkan ke hati dan jiwa sehingga tidak pernah merasakan apa-apa, sehingga benar-benar bisa mengetrapkan Kalimat Tauhid ‎"Laa haula wala quwwata illa billahil 'aliyyil azhhim".

Kalau begitu posisi akal dan pikiran bagaimana ?
Akal dan pikiran menyadari, semua gerak gerik adalah pemberian Alloh, begitupula hati harus menyadari dan merasakan bahwa kita tidak memiliki apa-apa, itulah yang disebut "NOL" karena merasa semua tidak ada apa-apa. Maka tiada kekuatan yang sangat dasyat bagi seorang hamba kecuali ketika merasa "NOL" sehingga yang ada hanyalah Alloh, Tuhan yang Maha Pencipta.

Maka apa bisa akan terjadi qolbun wahid (satu hati) apabila masih merasa paling baik dan benar sendiri dengan yang lain ? maka mutlak Nol / Istighrog / tidak ada apa-apa harus benar diterapkan dan menancap didalam hati.

2. Harus Ada Getaran

Ciptakan getaran didalam jiwa ketika membaca kalimat "Yaa Sayyidii Yaa Rosulalloh" dengan lemas,santai, pasrah, nol, merasa mati,tunduk dihadapan Alloh lalu ucapkan perlahan berulang-ulang secara lirih sambil menjerit kuat sekeras-kerasnya ditekan didalam hati sampai timbul suatu getaran didalam jiwa layaknya seperti orang bisu tapi tiada daya untuk berteriak.

Saat itulah posisi jiwa kita telah menangkap sinyal gelombang radiasi yang maha dasyat yang mengadung kekuatan absolute, mutlak kekuatan Nur Muhammad yang masuk kedalam jiwa kita.

Kalimat "Yaa Sayyidii Yaa Rosulalloh" inilah sebagai receiver penghubung sinyal kekuatan yang Maha Dasyat dari Alloh, sebab kekuatan Alloh yang turun di bumi ini adalah melalui Rosululloh dengan dasar Wamaa arsalnaaka illa rahmatan lil 'aalamiin"; "Dan tidaklah Aku mengutusmu (wahai Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam"(QS.Al-Anbiya':107).


Gambar : Skema Kronologis Kedasyatan Kalimat "Yaa Sayyidi Yaa Rosulalloh"

Maka orang-orang yang benar-benar dekat kecintaanya sehingga benar-benar dihadapan Rosululloh pasti umat itu akan memanggil-manggil dengan sebutan yang sangat mulia. Karena jelas sekali atas dasar Rosululloh adalah utusan pembawa rahmat bagi seluruh alam itulah beliau berhak memperoleh penghormatan melebihi manusia lain. Karena itu, Al-Quran berpesan kepada orang-orang Mukmin:

Jangan meninggikan suaramu lebih dari suara Nabi (saat berdialog), dan jangan pula mengeraskan suaramu (di hadapannya saat beliau diam) sebagaimana (kerasnya) suara sebagian kamu terhadap sebagian yang lain... (QS Al-Hujurat [49]: 2).

Janganlah kamu jadikan panggilan (nama) Rasul di antara kamu, seperti panggilan sebagian kamu kepada sebagian (yang lain) (QS An-Nur [24]: 63).

Petunjuk ini berlaku kepada setiap saja orang yang harus dihormati. Dan Alloh melarang kita memanggil Nabi Muhammad hanya dengan menyebut Ya Muhammad atau Ya Abal-Qasim dan panggilan lain yang tidak mengandung nilai ta'zhim.

Di surat Ali 'Imran 31 inilah yang menjadi landasan

"Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Alloh, ikutilah aku, niscaya Alloh mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Dalam arti bebasnya :

Maka apabila kamu ingin di cintai oleh Alloh, apabila hatimu ingin dihampiri dengan-Nya, dan apabila ingin Alloh selalu bersamamu dimanapun kamu berada, maka kamu harus benar-benar mengikuti Aku (Rosululloh), hatimu harus mengikuti aku, hatimu harus berhimpit dengan hatiku, dan kamu harus kembali kepada Nurku.
Maka apalah salah jikalau ada seseorang yang fakir, lemah berselimut dengan kehinaan menyanjung kekasih Alloh seruan alam tersebut dengan sebutan kalimat yang sangat mulia. Yaitu dengan memanggil sebutan "Duhai Pemimpin Kami Duhai Utusan Alloh" atau "Yaa Sayyidii Yaa Rosulalloh.."?.
Lalu bagaimana bahasa Al Quran itu diterjemahkan sehingga untuk mengikuti rohani kita berhimpit sehingga meleburnya rohani kita kepada rohani Rosul ? maka kalimat "Yaa Sayyidii Yaa Rosulalloh" inilah menjadi salah satu metode dan terapi yang paling ampun dan paling dasyat di akhir zaman ini sebagai jalan yang paling mudah untuk masuk dalam wilayah Nurnya. Karena di dalam al quran sendiri itu ada yang langsung bahasa dari tuhan dan ada bahasa sengaja memang Alloh membuat kita untuk bertafakkur.


Gambar : Skema dua ujung tali "Al Quran"

Saaat rohani melebur itulah otomatis Alloh mencintai hambanya dan segala banyak dosa akan diampuni. Tidak usah menunggu lama-lama dan tanpa minta ampunan sekalipun ketika menyatu otomatis dosa yang menggunung itu hancur tiada berbekas.
Ini adalah rahasia besar wahidiyah membongkar bagaimana proses terjadinya suatu ilmu pengetahuan dijagat alam serta mukjizat yang notabene ini adalah suatu teka-teki kehidupan, siapa yang menyangka dibalik itu semua tersimpan rapi oleh balutan kekuatan yang Maha Dasyat oleh kehendakNya. Atau boleh disebut boleh disebut kekuatan "Kun Fayakun". Karena Kekuatan agung "Kun Fayakun" itulah sebenarnya bersumber dari "NOL" dimana kita dapat mengambil pelajaran mukjizat Nabi Musa bahwa pada saat itu Nabi Musa melemparkan tongkatnya menjadi ular, mustahil Nabi Musa sendiri membuat ular kecuali Alloh sendiri. Maka Nabi Musa mutlak harus menghilangkan dirinya sendiri, melenyapkan jasadnya,melenyapkan perasaannya, melenyapkan keinginannya, bahkan melenyapkan imannya sendiri karena pada saat itu sudah tidak mengandalkan iman karena iman itu sendiri belum menyatu masih ada iman dan tuhan, maka tidak akan tercapi yang agung itu sendiri, dan yang ada pada saat itu Nabi Musa diperkenankan untuk melenyapkan dirinya sehingga yang ada hanya Alloh bertajali (menyatu) didalam dirinya.

Maka betapa dasyatnya kekuatan tersebut apabila ada seseorang yang membongkar kekuatan itu. Indah dan damai dunia tidak ada rasa dendam dan permusuhan. Semoga Alloh memberi kekuatan dan nikmat yang agung bagi hambanya. Amin.
Sumber : http://www.alamhikmah.org/2010/12/menyibak-pintu-rahasia-kekuatan-tak_25.html

Tangisan Rasulullah Menggoncangkan Arasy


Dikisahkan, bahwasanya di waktu Rasulullah s.a.w. sedang asyik bertawaf di Ka’bah, beliau mendengar seseorang dihadapannya bertawaf, sambil berzikir: “Ya Karim! Ya Karim!”

Rasulullah s.a.w. menirunya membaca “Ya Karim! Ya Karim!” Orang itu Ialu berhenti di salah satu sudut Ka’bah, dan berzikir lagi: “Ya Karim! Ya Karim!” Rasulullah s.a.w. yang berada di belakangnya mengikut zikirnya “Ya Karim! Ya Karim!” Merasa seperti diolok-olokkan, orang itu menoleh ke belakang dan terlihat olehnya seorang laki-laki yang gagah, lagi tampan yang belum pernah dikenalinya. Orang itu Ialu berkata:

“Wahai orang tampan! Apakah engkau memang sengaja memperolok-olokkanku, karena aku ini adalah orang Arab baduwi? Kalaulah bukan karena ketampananmu dan kegagahanmu, pasti engkau akan aku laporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah.”

Mendengar kata-kata orang baduwi itu, Rasulullah s.a.w. tersenyum, lalu bertanya: “Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab?” “Belum,” jawab orang itu. “Jadi bagaimana kau beriman kepadanya?”

“Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya, sekalipun saya belum pernah melihatnya, dan membenarkan perutusannya, sekalipun saya belum pernah bertemu dengannya,” kata orang Arab baduwi itu pula.

Rasulullah s.a.w. pun berkata kepadanya: “Wahai orang Arab! Ketahuilah aku inilah Nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat!” Melihat Nabi dihadapannya, dia tercengang, seperti tidak percaya kepada dirinya. “Tuan ini Nabi Muhammad?!”  “Ya”  jawab Nabi s.a.w. Dia segera tunduk untuk mencium kedua kaki Rasulullah s.a.w. Melihat hal itu, Rasulullah s.a.w. menarik tubuh orang Arab itu, seraya berkata kepadanya:
“Wahal orang Arab! janganlah berbuat serupa itu. Perbuatan seperti itu biasanya dilakukan oleh hamba sahaya kepada juragannya, Ketahuilah, Allah mengutusku bukan untuk menjadi seorang yang takabbur yang meminta dihormati, atau diagungkan, tetapi demi membawa berita.

Ketika itulah, Malaikat Jibril a.s. turun membawa berita dari langit dia berkata: “Ya Muhammad! Tuhan As-Salam mengucapkan salam kepadamu dan bersabda: “Katakanlah kepada orang Arab itu, agar dia tidak terpesona dengan belas kasih Allah. Ketahuilah bahwa Allah akan menghisabnya di hari Mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya, baik yang kecil maupun yang besar!” Setelah menyampaikan berita itu, Jibril kemudian pergi. Maka orang Arab itu pula berkata:

“Demi keagungan serta kemuliaan Tuhan, jika Tuhan akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan membuat perhitungan dengannya!” kata orang Arab baduwi itu.

“Apakah yang akan engkau perhitungkan dengan Tuhan?” Rasulullah bertanya kepadanya.

“Jika Tuhan akan memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa kebesaran maghfirahnya,“ jawab orang itu. “Jika Dia memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa keluasan pengampunan-Nya. Jika Dia memperhitungkan kekikiran hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa kedermawanannya!“

Mendengar ucapan orang Arab badwi itu, maka Rasulullah s.a.w. pun menangis mengingatkan betapa benarnya kata-kata orang Arab baduwi itu, air mata beliau meleleh membasahi Janggutnya. Lantaran itu Malaikat Jibril turun lagi seraya berkata:

“Ya Muhammad! Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu, dan bersabda: Berhentilah engkau dari menangis! Sesungguhnya karena tangismu, penjaga Arasy lupa dari bacaan tasbih dan tahmidnya, sehingga la bergoncang. Katakan kepada temanmu itu, bahwa Allah tidak akan menghisab dirinya, juga tidak akan memperhitungkan kemaksiatannya. Allah sudah rnengampuni semua kesalahannya dan la akan menjadi temanmu di syurga nanti!”

Betapa sukanya orang Arab baduwi itu, mendengar berita tersebut. la Ialu menangis karena tidak berdaya menahan keharuan dirinya.

Sumber :
http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,51-id,37717-lang,id c,hikmaht,Tangisan+Rasulullah+Menggoncangkan+Arasy-p,2-.phpx

Salawat Pembuka Pintu Rezeki Dunia dan Akhirat

Ati'ullah wa ati 'ur-Rasula wa uli'l-amri minkum.
Ta'ati Allah, ta'ati Rasul (saw) dan mereka yang diberikan wewenang atas diri kalian.
Taatlah kepada Allah, karena ketatan adalah penghambaan Tertinggi, ubudiah yang paling tinggi dari seorang hamba kepada Tuhannya. Mentaati Allah adalah dengan  cara mengikuti segala perintahNya dan untuk tidak mengerjakan segala  laranganNya.

Artinya adalah ikuti perintahNya dan taati segala hukumNya. Hari ini ada begitu banyak masalah diberbagai negara Islam. Mereka meminta Undang-Undang yang baru, dan mengganti konstitusi yang lama. Dan Allah swt mengatakan, "Wahai manusia, konstitusiKu untuk kalian adalah apa yang telah Kuturunkan dari surgaKu, dan itu adalah Kitab Al-Quran yang Suci".

Ketika kalian memuji dan bersalawat kepada Nabi (saw) setiap hari , maka kalian  akan memiliki banyak rahasia untuk meningkatkan Rezeki kalian. Mereka bertanya berapa banyak salawaat yang harus kami lakukan. Anda tidak perlu menanyakan  pertanyaan seperti ini, selama lidah kalian dibasahi oleh salawat, maka ketika kalian memuji Nabi (saw), maka rahasia-rahasia ini akan keluar semakin banyak dan semakin terang.

Ketika kalian membaca salawat pada Nabi (saw​​) maka kalian harus membersihkan diri dengan berwudhu. Jika kalian ingin salawat itu menjadi tingkatan salawat yang tertinggi, maka berwudhulah terlebih dahulu dan kemudian baru membaca salawat. Ketika Wudhu kalian batal maka segera memperbaharui wudhu kembali.

Itulah sebabnya Para Syaikh dari berbagai tariqa dan Mawlana Syaikh Muhammad Nazim Adil al-Haqqani qs mengatakan bahwa dalam fikih, menurut hadits Nabi (saw), Setiap Mu'min harus menjaga wudhunya selama 24 jam. Bagaimana kita dapat menjaga wudhu selama 24 jam? Yaitu jaga wudhu kita selama kita terjaga dan sebelum kalian tidur buatlah wudhu yang baru dan kemudian tidur. Maka hal itu akan dianggap sebagai menjaga wudhu selama 24 jam. Dan kalian harus berusaha untuk senantiasa menjaga wudhu dan dalam keadaaan suci.

Meskipun demikian jika kalian tidak memiliki wudhu kemudian kalian ingin bersalawat, kalian tetap diperbolehkan membaca salawat, tidak ada masalah. Bahkan bagi wanita selama periode haid mereka, mereka tetap dapat membaca salawat didalam hati, mereka bahkan tetap dapat membaca surat Al-Qur'an didalamhati, bagi mereka yang telah hapal tanpa memegang al-Quran.

Ajari anak-anak kalian untuk melakukan salawat pada Nabi (saw​​) setiap hari. Kalau tidak, maka mereka akan kehilangan jalan. Salawat akan membersihkan dirimu dan banyak bersalawat membuat kalian bahagia dalam kehidupan ini dan tidak akan membuat mereka terjatuh dalam penderitaan.
Zaman ini terlalu banyak energi buruk di sekitar kita dan di sekitar semua orang. Jadi untuk mengubahnya agar menjadi energi positif caranya adalah dengan bersalawat kepada Nabi (saw​​). Dan para Sahabat mengatakan hanya dengan menjaga salawat dan Memuji Allah dan NabiNya, Muhammad saw maka akan terbit Kebahagiaan didalam hati.

Pilihlah salah satu salawat yang kalian sukai. Namun Mawlana Syaikh Nazim Adil Haqqani qs merekomendasikan kepada mereka yang datang kepadanya untuk membaca Salawat Tunjina : Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin, shalaatan tunjiina bihaa min jamii’il ahwaali wal aafaat, wataqdhi lanaa bihaa jamii ’al haajat, wa tuthahhirunaa bihaa min jamii-is-sayyi-at, wa tarfa’una bihaa ‘indaka a’lad darajaat, wa tuballighunaa bihaa aqshal ghaayat, min jami’il khayrati fil hayaati wa ba’dal mamaat.

Artinya : Wahai Tuhanku, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw dan keluarganya. Semoga dengan itu Engkau selamatkan kami dari segala macam bencana dan musibah, Engkau tunaikan segala hajat kami, Engkau hindarkan kami dari segala kejahatan, Engkau tingkatkan derajat kami, dan engkau sampaikan tujuan kami baik dalam hidup kami atau sesudah mati kami”.

Dan kalian juga bisa membaca Hizb Al-Bahr, Hizb Al-Kabir, Hizb as-Shaghir, dan begitu banyak salawat yang indah dan mereka yang mengetahui bahasa arab akan melihat betapa indahnya cara mereka menulis berbagai salawat ini. Itulah mengapa Awliyaullah mengatakan salawat itu bukan milik mereka, bukan karangan dan tulisan mereka, tetapi mereka melihat Nabi (saw) datang kepada mereka dan mendiktekan semua salawat ini. Tidak mungkin bagi kami untuk dapat menulis dengan keagungan yang demikian indah.

Jadi salawat ini adalah tiket kita untuk meninggalkan dunya ini, dan ketika kita meninggal dunya, maka ini adalah tiket kita untuk memasuki surga, Insya-Allah.

Jika kalian ingin yang terbaik untuk dirimu dan keluargamu maka perbanyaklah salawat kepada Nabi (saw), dan salawat adalah solusi untuk semua permasalahan. Orang-orang datang dengan semua masalah mereka, dan membutuhkan nasehat, mereka berbicara kepada seseorang menceritakan berbagai masalahnya bahkan hingga satu jam. Untuk apa? Bacalah salawat atas Nabi (saw) sebanyak yang kalian mampu, bahkan bila hanya selama 10 menit saja maka kalian dapat menyelesaikan seluruh masalahmu.

Lihatlah mereka tidak lelah menceritakan masalah ini dan itu, dan masalah sebagian besar manusia sebenarnya sangat mirip satu sama lain. Dan para Sahabat ra telah mengatakan kepada kalian dan Nabi (saw) menyebutkan dalam berbagai hadis dan Allah mengatakan dalam Al Qur'an yang suci, dan semua mengatakan bersalawat pada Nabi (saw), maka salawat ini akan mengambil segala kesusahanmu dan menyelesaikan semua masalah kalian. Mengapa kalian membuang-buang waktumu dengan bercerita kesana kemari?

Perbanyaklah bersalawat dan hubungkan hatimu dengan Nabi Muhammad (saw). Jika kalian dapat terhubung dengan Rawdah atau terhubung dengan Ka'bah, maka berdoalah, "Ya Sayyidi, Ya RasulAllah, Ya Rahmatan lil`alamin, engkau adalah rahmat kasih sayang bagi semesta alam ini ". Maka doa itu akan membawamu ke hadirat Nabi (saw). Jadi jika kalian ingin berada di tingkat yang lebih tinggi, maka kalian harus lakukan dengan cara seperti itu. Mustahidarin li anwar an-Nabi (saw). Hadir di hadapan Nabi (saw).

Dan Grandsyaikh Abdullah Faiz ad-Daghestani qs berkata, "Aku akan memberikan salawat yang sangat sederhana, cara yang paling sederhana, sebagaimana Nabi (saw) adalah manusia yang sangat sederhana dan rendah hati. Dan ada begitu banyak salawat yang kalian dapat membacanya, Hizb Al-Bahr, Hizb Al-Kabir dan Dalail khairat, tetapi dalam Naqsybandi awrad salawat itu sangat sederhana yaitu "Allahuma Shalli` ala Muhammadin wa alaa, aali Muhammadin wa sallim".

Tetapi berusahalah untuk fokus dengan tingkat kehadiran hati yang lebih tinggi, rasakan seperti jika kalian memandang Nabi (saw) didepanmu. Jika Anda tidak dapat melihatnya, maka kalian bisa merasakannya. Jangan melakukan salawat sambil mengerjakan berbagai kesibukan lainnya, sambil menggunakan ponsel, melihat TV, internet dan melihat kanan dan kiri. Lakukanlah salawat dengan rasa cinta yang sejati.

Meskipun demikian ketika kalian harus mengemudikan mobil dan kemudian ingatan kalian untuk menjaga salawat, hal ini diperbolehkan, dan jagalah lidah kalian untuk sibuk dengan salawat. Jika kalian dapat memfokuskan hatimu bersalawat bahkan bila hanya selama 5 atau 10 menit salawat, itu lebih baik. Dan itu merupakan penyebab terbesar untuk mencapai segala kebaikan dan segala sesuatu yang baik.

Wahai Nabi (saw) kami memohon kepadamu agar dapat datang dan melihatmu. Kami memohon dan datang kepadamu melalui pintu Sayyidina Abu Bakar as-Siddiq (ra), melalui pintu Sayyidina Umar (ra) melalui Sayyidina Utsman (ra), melalui Sayyidina Ali (ra), biarkan kami datang mengunjungimu. Kami memohon agar dapat bertemu denganmu melalui para guru-guru kami, para suyukh untuk datang kepadamu. Apakah menurut kalian Nabi saw tidak akan membuka pintunya? Nabi (SAW) selalu membuka pintunya, tetapi kita belum mampu melihatnya, belum siap menerima dan menjaga amanahnya.

Nabi (saw) menjaga salawat yang dikirmkan kepadanya dari umatnya, dan para Syaikh mengetahui bahwa kita belum dewasa sehingga kita belum bisa menjaganya. Maka mereka menjaganya untuk kita, mereka mengumpulkan salawat itu semakin banyak dan ketika kalian meninggal dunia, kemudian Nabi Muhammad (saw) akan datang dan memberikan kepadamu di kuburmu.

Perbanyaklah bersalawat kepada Nabi saw, dan ada begitu banyak jenis salawat yang memungkinkan seseorang untuk dapat melihat Nabi (saw) baik didunia maupun didalam kubur mereka. Ketika Malaikat Munkar dan Nakir mengajukan pertanyaan kepadamu maka kalian akan dapat melihat Nabi (saw) tampil untuk membelamu, dan Nabi (saw) akan datang di sana bersama salawat yang pernah kalian baca dan hadiahkan untuk Nabi saw.

Nabi Muhammad (saw) akan ditampakkan kepadamu baik di dunia ini ketika kalian masih hidup atau di alam kubur atau di hari mahsyar. Dan kita memohon kepada beliau (saw), "Ya Sayyidi, Ya RasulAllah, berikanlah kami agar dapat melihat keindahan wajahmu di dunya ini, bukan hanya dalam mimpi, tetapi dalam visi spiritual yang nyata. Dan bagiMu Yaa Allah, tidaklah terlalu sulit bagiMu agar kami dapat melihat Nabi (saw), Yaa RasuAllah ijinkan kami untuk melihatmu dan kabulkan doa kami ini".

Jika Rasulullah (saw) menerima doa kita, maka kita akan bisa melihat Nabi saw. Itulah sebabnya Nabi (saw) berkata, "man ziara qabri wajabat lahu syafa`ati". "Barangsiapa mengunjungi, menziarahi kuburanku,  maka menjadi kewajiban bagiku untuk memberinya syafa'at ku". Jadi mereka yang mengunjungi Nabi Muhammad (saw) di Madinatul-Munawwarrah, artinya mereka telah memasuki surga karena raudah adalah gerbang dan taman surga.

Dengan senantiasa bersalawat maka kalian akan dapat mengendalikan ego buruk kalian. Melalui salawat dan dzikrullah, kalian dapat membunuh nafsu amarah dan kemudian hati dan ruh kalian menjadi tenang dan damai, kedamaian masuk kedalam hatimu, inilah yang disebut nafs al-Mutmainna. Kemudian kedamaian itu mengisi hati kalian dengan perilaku yang sempurna, nafs al-Kamila, Ada 7 tingkatan dalam jiwa kita, yang akan membuka untuk Anda semua 7 tingkat bagi ruh mu, untuk mengangkat jiwamu dihadirat ilahi. Ini adalah semacam lata'if, dimana ada berbagai tingkatan yang berbeda.

Tujuh Tingkatan Lathaif adalah berbeda dengan tingkat Ilmu Pengetahuan Islam, seperti pengetahuan tentang Qur'an dan Hadis. Pengetahuan ini akan terbuka untuk kalian dan kalian dapat menaklukkan empat musuh dirimu dengan bersalawat.
Karena kalian memiliki 4 musuh: Nafs, Cinta Dunia, Hawwa dan Setan. Nafs adalah ego kalian, Dunya adalah cinta dunia, Hawwa adalah Keinginan Hawa Nafsu Buruk dan keempat adalah setan. Empat musuhmu. Dan yang dapat menghilangkan musuh-musuh ini dari dirimu adalah dengan banyak bersalawat kepada Nabi (saw), karena kalian datang memohon bantuan Nabi saw.

Jika kalian mengalami masalah dengan Rezeki kalian, maka bersalawatlah. Maka salawat ini akan membuka pintu rezeki kalian. Dan salawat itu juga akan memberikan rezeki bagi ruh kalian, dan rezeki bagi ruh adalah pengetahuan ilahiah. Salawat ini akan membuka jalan bagi ma`rifah, ilmu mengenail Allah. Jika kalian ingin mengetahui marifatullah, maka datanglah melalui Nabi Muhammad (saw). Rasulullah saw adalah kota ilmu dan Sayyidina 'Ali (ra) adalah pintunya. Jadi datanglah ke kota marifah.

Ketika kalian datang mengetuk pintu rumah seseorang dan  seseorang yang berada didalam rumah tidak menyukaimu, karena kalian datang tanpa hadiah di tanganmu. Mereka mengatakan, lihatlah orang yang tidak memilki adab, mereka datang, mengambil manfaat tetapi datang tanpa membawa hadiah. Ketika kalian berkunjung kerumah seseorang,  bawalah hadiah, bisa berupa kurma atau buku, atau Al-Qur'an, minyak wangi dll ini hanyalah sebuah contoh. Jadi Anda tidak dapat datang dan mendekat kepada Nabi (saw) tanpa hadiah.
Itulah sebabnya Allah mengatakan dalam Al Qur'an: "Ambil uang mereka sebahgai zakat, sedekah, untuk memurnikan ibadah dan amal mereka dan membersihkan harta dunia yang kotor, kemudian baru mereka dapat berdoa, salat dan kemudian mereka dipakaikan dengan pakaian salawat yang kau berikan sebagai hadiah kepada Nabi Muhammad saw, dan Nabi saw memberi mereka kedamaian dalam hati mereka. Karena Hadiah untuk Nabi (saw) adalah salawat Anda.

Wa min Allah at Tawfiq

Hidupkan Bulan Ramadan Di Kantor anda dan Halal Bi Halal dengan Majelis Salawat
Kepada Nabi saw
sumber : https://www.mail-archive.com/keluarga-islam@yahoogroups.com/msg25883.html

Jenis Sholawat

Semua sholawat itu ditujukan untuk Rosululah SAW. Terdapat dua jenis sholawat, yaitu sholawat ma'tsuroh dan sholawat ghairu ma'tsuroh:
1. Sholawat ma'tsuroh adalah sholawat yang redaksinya langsung dikarang oleh Rosul sendiri, ciri-cirinya tidak ada kata "Sayyidi" di dalam bacaannya, ini menunjukkan sikap rendah hati beliau, MENUNJUKKAN keluhuran budi Beliau SAW yg tidak pernah menonjolkan diri, selalu bertawaddlu', berlemah lembut kepada siapapun !. Contoh sholawat ini adalah sholawat yang kita baca pada saat Tahiyyat, juga Sholawat Ibrohimiyyah !.
2. Sholawat ghoiru ma'tsuroh adalah sholawat yang redaksinya dikarang oleh selain Rosulloh SAW, biasanya dikarang oleh para sahabat, tabiin, ulama', para Sulthoonu Auliya'/Al Ghouts dan lain sebagainya. Biasanya jenis sholawat ini redaksinya menyanjung Rosullulloh SAW, contohnya terdapat kata "Sayyidii"/Sayyidinaa.
Lantas mana yang lebih utama ? Jika kita melihat dari sisi siapa yang mengarang, jelas dan tegas lebih utama sholawat ma'tsuroh, karena dikarang langsung oleh Rosululloh SAW !. Namun jika kita melihat dari sisi redaksi sholawat tersebut, maka sholawat ghoiru ma'tsuroh yang paling tinggi menyanjung dan mengandung nilai ta'dhim terhadap Rosulullah SAW seperti ada tambahan kata SAYYIDINAA sebagai cetusan rasa ikrom, ta'dhim dan mahabbah terhadap Rosululloh SAW itulah sholawat yang paling utama. Sudah sewajarnya kita para umat menyebut Sayyidina, yg maksudnya Kanjeng, Gusti, Bendoro, Tuan, Pemimpin dsb. Karena Beliau Rosululloh SAW adalah SAYYIDUL WUJUD, SAYYIDUL AMBIYA' WAL MURSALIIN, SAYYIDUL KAUNAIN, SAYYIDUL KHOLQI AJMA'IIN, SAYYIDTS-TSAQOLAIN. SAYYIDNYA ANAK CUCU ADAM. Beliau Rosululloh SAW bersabda : "ANAA SAYYIDU WALADI ADAMA WALA FAHRO". (Aku adalah sayyidnya anak cucu Adam, dan Aku tidak membanggakan diri) !. YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH ! 
Alloh sendiri memanggil Rosululloh SAW dlm Al Qur'an dengan PANGGILAN yang SANGAT indah dan mesra sekali seperti Yaa Ayyuhan nabiyyu.., Yaa Ayyuhar Rosuul.... , Yaa Ayyuhal Mudats-tsir......., Yaa Ayyuhal MUzammil......., berbeda dengan memangil nabi-nabi yang lain langsung menyebut namanya, misalnya Yaa Adam, Yaa Musa, Yaa Isa, Yaa Yahya..... dst, ini menunjukkan bahwa Alloh SWT sendiri memulyakan, mengagungkan, mencintai dan menghormati Beliau Nabi Muhammad SAW sebagai kekasih dan utusanNya yang mempunyai Akhlaq yang Agung (WA ANTA DZUU KHULUQIN 'ADHIIM), MAKA wajar bagi kita sbgai ummatnya memanggil Beliau SAW dengan panggilan YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH sbagai sanjungan dan cetusan yg mendalam rasa ikroman, ta'dhiiman, wamahabbatan waTA ADDUBAN terhadap Beliau Rosululloh SAW !
Baca Surat Annur ayat 63 dan Surat Al Hujurot ayat 2, fahami makna dan tafsirnya !.

Yaa Sayyidii Yaa Rosulalloh

YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH ! .... MINTA TOLONG (SYAFAAT) LANGSUNG DENGAN MEMANGGIL-MANGGIL ROSULULLOH SAW ITU DIPERINTAHKAN DALAM AL QUR'AN DAN AL HADITS, APAKAH ANDA INGIN MENGETAHUINYA ?
Tanya : Kenapa sih kita harus memangil-manggil Rosululloh SAW ?
Alloh SWT berfirman di dalam hadist qudsi "Yaa Muhammad, Aku jadikan Engkau sebagai sebutan (panggilan), barangsiapa yang memanggil-manggil Engkau, maka sesunggunya dia telah memangil-manggil Aku, dan barang siapa yang cinta kepadamu, berarti dia juga telah mencintai Aku". 
Dalam hadits Rosululloh SAW bersabda MAN DZAKARONII FAQOD DZAKARULLOH WAMAN AHABBANII FAQOD AHABBALLOH WAL MUSHOLLI 'ALAIYYA NAATHIQUN BIDZIKRILLAH (Sa'aadatud Daroin) " Barang siapa dzikir kepadaku (lebih-lebih menyebut), maka sungguh ia dzikir kepada Alloh dan barang siapa cinta kepadaku, maka sungguh ia cinta kepada Alloh, dan orang yg membaca sholawat kpdku ia mengucakan dzikir kepada Alloh". Dan masih banyak lagi Hadits yg menjelaskan bahwa Dzikir (lebih2 menyebut) Nabi SAW adalah IBADAH !. YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !.
Waktu Rosulullah SAW lahir langsung Saajidan (bersujud) dan Dzakiron (memanggil-manggil), lantas siapa yang dipanggil oleh Rosululloh SAW ketika sujud itu ? Ternyata yang dipanggil adalah "Ummatii-Ummatii" (ummatku-ummatku). Ternyata yang dipanggil adalah kita sebagai ummat Beliau, Beliau sudah rindu kepada kita sbgai ummat-nya.
Jadi wajar kalau kita menyambut gembira panggilan Beliau dengan kalimat "YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH" Juga ketika Beliau Rosululloh SAW akan meninggal dunia terdengar sayup-sayup oleh Syayyidina Ali KW dan lainnya, beliau Rosululloh SAW antara lain memanggil-mangil ummatnya dengan panggilan penuh kasih sayang dan Beliau SAW sangat prihatin sekali atas nasib kita ummatnya, sayup-sayup suaranya memanggil-manggil UMMATII-UMMATII.......( 'INDA WAFAATIHI ), maka wajar dan harus kita menjawab panggilan Rosululloh SAW tsb dengan kalimat YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH, YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH, dengan penuh ADAB, antara lain : Ikroman wa Ta'diiman wa Ta adduban (memulyakan, mengagungkan dan beradab), Tasyaffuan (memohon syafaat), Mahabbatan (cetusan rasa cinta yg mendalam), Syauqon (rindu yg sangat mendalam), Tadzallul wal Inkisar (merendahkan diri dan meratapi dosa2 kita) dihadapan Junjungan kita Rosululloh SAW !. YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !
Di dalam Al Quran surat al-Anfal ayat 33 "وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ" yang penjelasanya adalah : Alloh tidak akan menyiksa mereka, selama engkau (Muhammad) ada di dalam hati mereka.
Jadi kesimpulannya: Jika kita jngin tidak disiksa oleh Alloh SWT (baik di dunia, lebih-lebih nanti di akhirat), hati kita harus senantiasa diisi dengan Rosulullah SAW. Mari kita selalu baca kalimat YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH dimanapun dan kapanpun berada.
Di dalam kitab Zaadul Ma'ad karya Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah dijelaskan, bahwa Rosulullah SAW berdoa "Yaa Alloh, Engkau telah berjanji kepadaku, bawah Engkau tiidak akan menyiksa ummatku selama aku berada di hati mereka".
Jadi kesimpulannya: Jika kita tidak mau celaka, tidak mau diadzab oleh Alloh SWT, tidak mau disiksa Alloh SWT, hati kita harus senantiasa diisi Rosulullah SAW, marilah kita selalu baca kalimat YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH dimanapun dan kapanpun. Juga waktu-waktu tertentu marilah kita perbanyak membacanya misalnya kita baca 5000 kali, 10.000 kali, 100,000 kali, atau 2 jam, 3 jam dst.....
Kedekatan atau semakin dekat dengan Rosulullah SAW menyebabkan iman dan taqwa seseorang akan lebih unggul dengan yang lain. Oleh karena itu, dimanapun berada dan kapanpun saja mari kita senantiasa berhubungan rohani atau kontak batin dengan Rosulullah SAW, bisa dengan membaca sholawat apa saja atau membaca "YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH"
Makna yang terkandung di dalam Surat An Nisa' ayat 64 :
وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ جَاءُوكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللَّهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوَّابًا رَحِيمًا
Penafsirannya:
WALAU ANNAHUM IDZ DZOLAMUU ANFUSAHUM (Ketika mereka merasa diri-nya banyak dzolim, ketika mereka merasa banyak salah, ketika mereka merasa banyak perbuatan maksiat, ketika mereka merasa banyak dosa-nya) JAAUUKA (namun mereka mau datang kepadamu, mereka mau sowan kepadamu, mereka mau menghadap kepadamu, mereka mau beraudensi kepadamu (Rosulullah SAW) FASTAGHFAR-ALLOHA (di hadapan Rosulullah SAW mereka mau memohon ampun kepada Alloh atas segala dosanya, atas segala kedzoliman-nya, atas segala maksiatnya, atas segala kesalahannya, dengan penuh rasa nlongso berlumuran dosa) WASTAGHFAR LAHUMUR ROSUULU (maka Rosulullah SAW ikut memohonkan ampun, ikut mendoakan) LAWWAJADUALLOHA TAUBATAN ROHIIMA (maka pastilah mereka (yang mau datang kepada-mu Rosul SAW tsb) akan diampuni taubatnya, akan diampuni segala dosanya).
Kesimpulannya:
Jika kita ingin diterima taubat kita dihadapan Alloh SWT, maka kita wajib menghadap kepada Rosullullah SAW antara lain dengan banyak2 Sholawat apa aja atau nidak Rosul SAW "YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH", karna nidak Rosul tersebut dimaksudkan untuk memohon syafaat kpd Beliau SAW. Para Ahlul Kasyfi menerangkan bahwa "YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH" adalah "Iltijaa ul ummah ilaa Sayyidihim" mengungsinya ummat kepada PEMIMPINNYA yakni Nabi SAW dan dalam Tafsir Showi Juz 3 dijelaskan apabila kita memanggil2 Beliau dengan YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH spontan Beliau SAW mensyafaati dan menjawab panggilan tsb dengan "MAA HAJATUKA YAA UMMATII".........? "APA GERANGAN HAJAT KEBUTUHANMU WAHAI UMMATKU....?. Sekalipun Beliau sudah di alam kubur, Rosululloh SAW diperlihatkan/diperdengarkan oleh Alloh SWT bacaan sholawat atau nidak Rosul oleh para ummatnya ! Dan masih banyak lg dasar atau dalil2 yg berhubungan dengan YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !
Apa sih makna yang terkandung di dalam Al Ahzab ayat 21 (Laqod kana lakum fi rosulillahi uswatun hasanah... dan seterusnya) ?
Pasti ada di dalam pribadi beliau Rosulullah SAW suri tauladan, bahasa keren-nya adalah IDOLA (seseorang itu cenderung meniru idola-nya). Nah, jika kita mengidolakan Rosul, secara otomatis tingkah laku dan perbuatan kita ma'mun kepada Rosul (karena beliau adalah suri tauladan yang baik).
Trusss, siapa saja sih yang harus mengidolakan Rosul, "liman kaana yarjullaha wal yaumal aakhira wazakarallaaha kathiraa". yaitu bagi orang-orang yang ingin berjumpa/bertemu/beraudensi (sowan) dengan Alloh SWT dengan selamat (selamat dari siksa Alloh SWT).
Jadi kesimpulannya: Jika orang ingin benar-benar sampai/wushul kepada Alloh SWT dengan selamat, wajib hukum-nya menjadikan Rosulullah SAW sebagai suri tauladan dan IDOLA. Nah, karena Rosululloh SAW yang dijadikan tauladan, wajib hukum-nya senantiasa berhubungan (hubungan batin), dengan Rosulullah SAW, BERTA'ALLUQ BIJANAABIHI SAW, antaralain dengan cara memperbanyak bersholawat atau memperbanyak membaca HATINYA SHOLAWAT yakni YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH. Dlm kitab TAWAZUN dijelaskan HATINYA Al Qur'an adalan Surah Yaasiin, sedangkan hatinya SHOLAWAT adalah asy-syiyaadah wa risaalah (YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH). Maka hubungan dengan Rosululloh SAW yaang masih bersifat FORMALITAS ALA SYARII'AH harus ditingkatkan menjadi semacam hubungan molekuler yang lebih kokoh lahir dan batin. Bukankah Rosululloh SAW sendiri sesuai dengan kepribadian Beliau yang ROHMATAN LIL 'ALAMIIN dan BIL MUKMINIINA ROUUFURROHIIM telah meletakkan dan meratakan LEM PEREKAT hubungan terhadap sekalian para ummat ???.
Di dalam karya Syaikh Abdul Qadir Jaelani yaitu Kitab Fathul Rabbani menerangkan sebaga berikut : Jadikanlah segala urusanmu apa saja, baik urusan dunia (bekerja, belajar, makan, minum, dll) maupun urusan akhirat (sholat,zakat, puasa, hajji, bemujahadah, dll), harus senantiasa merasa dihadapan Rosulullah SAW. Mengapa demikian ? Karena beliau Rosululloh SAW berada di tengah-tengah antara hamba dengan sang Pencipta Alloh SWT. Satu-satunya yang menghantarkan seorang hamba kepada Tuhan Alloh SWT adalah Rosulullah SAW. Sehingga apa yang kita anggap baik itu adalah diperintahkan Rosul dan apa kita jauhi adalah karena larangan Rosul.
Kesimpulannya: Semua urusan dunia dan urusan akhirat harus senantiasa ma'mum dan berhubungan (kontak batin), berta'alluq dengan Rosulullah SAW.Ta'alluq Bijanaabihi SAW yg paling gampang antara lain adalah dengan nidak Rosul YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH ! Cara Ta"alluq Bijanaabihi SAW ada 2 jalan, diterangkan dlm kitab Sa'aadaatud Daroini, pertama TA'ALLUQ SURIYYUN, kedua TA'ALLUQ MAKNAWIYYUN, silakan baca kitab tsb. !
Menyadari sulitnya mendekat kepada Alloh SWT, kita harus mendekat kepada Rosululah SAW. Tidak mungkin kita sampai/wushul kepada Alloh SWT, tanpa melalui Rosuulullah SAW. Tidak mungkin kita kenal/ma'rifat kepada Alloh SWT, tanpa mengenal/ma'rifat kepada beliau Rosulullah SAW, Belaiu diutus ke dunia ini untuk memberi tahu, mendidik, memberikan rahmat, memberikan syafaat sehingga kita sadar dan mengenal Alloh SWT.
Oleh karena itu, marilah kita senantiasa sowan kepangkuan Beliau Rosulullah SAW. Di mana saja dan kapanpun saja, baik lisan maupun dalam hati, marilah kita panggil-panggil Beliau dengan :
YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH.
Mari kita dawamkan (dzikir) shalawat kpd beliau Rasulillah SAW. Disamping fadhilahnya sangat agung, shalawat merupakan thariqah wushul ilaLLAH yg paling gampang dan praktis, dimana syaikh, murobbi dan sanadnya langsung Beliau Rasulullah SAW. Dengan memperbanyak membaca shalawat, kita juga akan dianugerahi oleh ALLAH SWT mudah bermimpi bertemu dengan Beliau Rosululloh SAW.
Bahkan menurut PENGALAMAN jika diperbanyak, hal ini banyak sekali orang yang mengalami diberi pengalaman RUKYAH SHOOLIHAH ATAU PENGALAMAN ROHANI, mendapat fadlol Alloh SWT......
dapat bertemu dengan Beliau Rosululloh SAW dalam keadaan yaqodhotan (melek-melekan/jaga). Dan Alhamdulillah tahaddus binnikmah nidak Rosul YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH menurut pengalaman, menurut kenyataan diberi faedah seperti tsb diatas, juga secara KASUNYATAN nidak YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH diberi manfaat diijabah doanya, memperoleh jalan keluar dari kesulitan2 hidup yg dihadapi, baik soal ekonomi, anak nakal, penyakit dll. BANYAK yg merasakan/menyatakan setelah mengamalkan diberi ketentraman jiwa, ketenangan batin, semakin banyak mengingat Alloh, merasa banyak dosanya, shg banyak yg menangis karena takut kpd Alloh, terharu dan bersyukur kpd Alloh !. Bahkan banyak semula jauh dari agama, sukanya/kebiasaannya molimo (main, madon, madat, minum, maling) banyak yang sembuh, sadar, dpt berubah menjadi lebih baik, mau beribadah sholat dsb.yg udah baik meningkat keimanan dan ketaqwaannya. Bahkan banyak yg sebelumnya non Muslim menjadi muslim yg taat sebab mengamalkan YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH.
INI bukan omong kosong bisa disurvay, bisa dibuktikan, termasuk ada BANYAK teman saya ! Alhamdulillah hadzaa min fadli robbi, sebab hidayah taufiq Alloh SWT, sebab syafaat tarbiyyah Rosululloh SAW dan barokah karomah nadhroh Ghoutsu Hadzazzaman RA. SEKALI LAGI, INI REALITA PENGALAMAN YANG DIALAMI DAN DIRASAKAN OLEH PARA PENGAMAL SHOLAWAT WAHIDIYAH PADA UMUMNYA, YG SAAT INI JUMLAHNYA ADA JUTAAN ORANG DI DALAM MAUPUN DI LUAR NEGERI !. Bahkan perlu diketahui, Bapak Presiden kita, Bapak SBY pernah mengutarakan pengalamannya waktu bermunajad di Roudhoh di dekat makam Rosululloh SAW pada tahun 2004 sebelum menjadi Presiden RI, dengan memperbanyak Nidak Rosul YAA SAAYIIDII YAA ROSUULULLOH, Beliau diberi dapat berjumpa dengan Beliau Rosuululloh SAW, dan Beliau dapat berdialog langsung mengutarakan hajadnya, ini contoh pengalaman rohani Beliau, dan manfaat/berkahnya YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !

 
bisnis,hp android,modal,kecil sukses,raih,kaya,mulia