jij

jljljljljlkjkl

Masjidil Haram

Masjidil Aqsha

Masjid Nabawi

Makam Rasulullah SAW

Makam Rasulullah SAW

Masjid Turki

Menyibak Pintu Rahasia Kekuatan Tak Terbatas

Maka metode yang paling praktis yang digali dari ilmu wahidiyah untuk membangkitkan kekuatan yang tak terbatas yaitu :

1. Harus Istighrog/ Nol/ Lebur / Menyatu

Az Zumar 30 : "Sesungguhnya kamu adalah mati dan sesungguhnya mereka adalah mati (pula)."

Al Anbiyaa' 22 : Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Alloh, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Alloh yang mempunyai 'Arsy daripada apa yang mereka sifatkan.

Selaginya kita belum bisa meniadakan diri, kita tidak pernah menemukan yang Maha Ada,mustahil ada dua yang wujud dan mustahil ada dua yang MAHA, karena jelas di dalam Al Kahfi 110 dijelaskan:
"Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya."
maka barang siapa yang lebur kedalamnya maka Alloh berfirman :
"….maka itu kejahatan mereka diganti Alloh dengan kebajikan. Dan adalah Alloh maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al Furqaan 70)

Dalam melaksanakan mujahadah harus santai, rileks dan semua kepentingan dunia yang menancap dipikiran diturunkan ke hati dan jiwa sehingga tidak pernah merasakan apa-apa, sehingga benar-benar bisa mengetrapkan Kalimat Tauhid ‎"Laa haula wala quwwata illa billahil 'aliyyil azhhim".

Kalau begitu posisi akal dan pikiran bagaimana ?
Akal dan pikiran menyadari, semua gerak gerik adalah pemberian Alloh, begitupula hati harus menyadari dan merasakan bahwa kita tidak memiliki apa-apa, itulah yang disebut "NOL" karena merasa semua tidak ada apa-apa. Maka tiada kekuatan yang sangat dasyat bagi seorang hamba kecuali ketika merasa "NOL" sehingga yang ada hanyalah Alloh, Tuhan yang Maha Pencipta.

Maka apa bisa akan terjadi qolbun wahid (satu hati) apabila masih merasa paling baik dan benar sendiri dengan yang lain ? maka mutlak Nol / Istighrog / tidak ada apa-apa harus benar diterapkan dan menancap didalam hati.

2. Harus Ada Getaran

Ciptakan getaran didalam jiwa ketika membaca kalimat "Yaa Sayyidii Yaa Rosulalloh" dengan lemas,santai, pasrah, nol, merasa mati,tunduk dihadapan Alloh lalu ucapkan perlahan berulang-ulang secara lirih sambil menjerit kuat sekeras-kerasnya ditekan didalam hati sampai timbul suatu getaran didalam jiwa layaknya seperti orang bisu tapi tiada daya untuk berteriak.

Saat itulah posisi jiwa kita telah menangkap sinyal gelombang radiasi yang maha dasyat yang mengadung kekuatan absolute, mutlak kekuatan Nur Muhammad yang masuk kedalam jiwa kita.

Kalimat "Yaa Sayyidii Yaa Rosulalloh" inilah sebagai receiver penghubung sinyal kekuatan yang Maha Dasyat dari Alloh, sebab kekuatan Alloh yang turun di bumi ini adalah melalui Rosululloh dengan dasar Wamaa arsalnaaka illa rahmatan lil 'aalamiin"; "Dan tidaklah Aku mengutusmu (wahai Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam"(QS.Al-Anbiya':107).


Gambar : Skema Kronologis Kedasyatan Kalimat "Yaa Sayyidi Yaa Rosulalloh"

Maka orang-orang yang benar-benar dekat kecintaanya sehingga benar-benar dihadapan Rosululloh pasti umat itu akan memanggil-manggil dengan sebutan yang sangat mulia. Karena jelas sekali atas dasar Rosululloh adalah utusan pembawa rahmat bagi seluruh alam itulah beliau berhak memperoleh penghormatan melebihi manusia lain. Karena itu, Al-Quran berpesan kepada orang-orang Mukmin:

Jangan meninggikan suaramu lebih dari suara Nabi (saat berdialog), dan jangan pula mengeraskan suaramu (di hadapannya saat beliau diam) sebagaimana (kerasnya) suara sebagian kamu terhadap sebagian yang lain... (QS Al-Hujurat [49]: 2).

Janganlah kamu jadikan panggilan (nama) Rasul di antara kamu, seperti panggilan sebagian kamu kepada sebagian (yang lain) (QS An-Nur [24]: 63).

Petunjuk ini berlaku kepada setiap saja orang yang harus dihormati. Dan Alloh melarang kita memanggil Nabi Muhammad hanya dengan menyebut Ya Muhammad atau Ya Abal-Qasim dan panggilan lain yang tidak mengandung nilai ta'zhim.

Di surat Ali 'Imran 31 inilah yang menjadi landasan

"Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Alloh, ikutilah aku, niscaya Alloh mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Dalam arti bebasnya :

Maka apabila kamu ingin di cintai oleh Alloh, apabila hatimu ingin dihampiri dengan-Nya, dan apabila ingin Alloh selalu bersamamu dimanapun kamu berada, maka kamu harus benar-benar mengikuti Aku (Rosululloh), hatimu harus mengikuti aku, hatimu harus berhimpit dengan hatiku, dan kamu harus kembali kepada Nurku.
Maka apalah salah jikalau ada seseorang yang fakir, lemah berselimut dengan kehinaan menyanjung kekasih Alloh seruan alam tersebut dengan sebutan kalimat yang sangat mulia. Yaitu dengan memanggil sebutan "Duhai Pemimpin Kami Duhai Utusan Alloh" atau "Yaa Sayyidii Yaa Rosulalloh.."?.
Lalu bagaimana bahasa Al Quran itu diterjemahkan sehingga untuk mengikuti rohani kita berhimpit sehingga meleburnya rohani kita kepada rohani Rosul ? maka kalimat "Yaa Sayyidii Yaa Rosulalloh" inilah menjadi salah satu metode dan terapi yang paling ampun dan paling dasyat di akhir zaman ini sebagai jalan yang paling mudah untuk masuk dalam wilayah Nurnya. Karena di dalam al quran sendiri itu ada yang langsung bahasa dari tuhan dan ada bahasa sengaja memang Alloh membuat kita untuk bertafakkur.


Gambar : Skema dua ujung tali "Al Quran"

Saaat rohani melebur itulah otomatis Alloh mencintai hambanya dan segala banyak dosa akan diampuni. Tidak usah menunggu lama-lama dan tanpa minta ampunan sekalipun ketika menyatu otomatis dosa yang menggunung itu hancur tiada berbekas.
Ini adalah rahasia besar wahidiyah membongkar bagaimana proses terjadinya suatu ilmu pengetahuan dijagat alam serta mukjizat yang notabene ini adalah suatu teka-teki kehidupan, siapa yang menyangka dibalik itu semua tersimpan rapi oleh balutan kekuatan yang Maha Dasyat oleh kehendakNya. Atau boleh disebut boleh disebut kekuatan "Kun Fayakun". Karena Kekuatan agung "Kun Fayakun" itulah sebenarnya bersumber dari "NOL" dimana kita dapat mengambil pelajaran mukjizat Nabi Musa bahwa pada saat itu Nabi Musa melemparkan tongkatnya menjadi ular, mustahil Nabi Musa sendiri membuat ular kecuali Alloh sendiri. Maka Nabi Musa mutlak harus menghilangkan dirinya sendiri, melenyapkan jasadnya,melenyapkan perasaannya, melenyapkan keinginannya, bahkan melenyapkan imannya sendiri karena pada saat itu sudah tidak mengandalkan iman karena iman itu sendiri belum menyatu masih ada iman dan tuhan, maka tidak akan tercapi yang agung itu sendiri, dan yang ada pada saat itu Nabi Musa diperkenankan untuk melenyapkan dirinya sehingga yang ada hanya Alloh bertajali (menyatu) didalam dirinya.

Maka betapa dasyatnya kekuatan tersebut apabila ada seseorang yang membongkar kekuatan itu. Indah dan damai dunia tidak ada rasa dendam dan permusuhan. Semoga Alloh memberi kekuatan dan nikmat yang agung bagi hambanya. Amin.
Sumber : http://www.alamhikmah.org/2010/12/menyibak-pintu-rahasia-kekuatan-tak_25.html

Tangisan Rasulullah Menggoncangkan Arasy


Dikisahkan, bahwasanya di waktu Rasulullah s.a.w. sedang asyik bertawaf di Ka’bah, beliau mendengar seseorang dihadapannya bertawaf, sambil berzikir: “Ya Karim! Ya Karim!”

Rasulullah s.a.w. menirunya membaca “Ya Karim! Ya Karim!” Orang itu Ialu berhenti di salah satu sudut Ka’bah, dan berzikir lagi: “Ya Karim! Ya Karim!” Rasulullah s.a.w. yang berada di belakangnya mengikut zikirnya “Ya Karim! Ya Karim!” Merasa seperti diolok-olokkan, orang itu menoleh ke belakang dan terlihat olehnya seorang laki-laki yang gagah, lagi tampan yang belum pernah dikenalinya. Orang itu Ialu berkata:

“Wahai orang tampan! Apakah engkau memang sengaja memperolok-olokkanku, karena aku ini adalah orang Arab baduwi? Kalaulah bukan karena ketampananmu dan kegagahanmu, pasti engkau akan aku laporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah.”

Mendengar kata-kata orang baduwi itu, Rasulullah s.a.w. tersenyum, lalu bertanya: “Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab?” “Belum,” jawab orang itu. “Jadi bagaimana kau beriman kepadanya?”

“Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya, sekalipun saya belum pernah melihatnya, dan membenarkan perutusannya, sekalipun saya belum pernah bertemu dengannya,” kata orang Arab baduwi itu pula.

Rasulullah s.a.w. pun berkata kepadanya: “Wahai orang Arab! Ketahuilah aku inilah Nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat!” Melihat Nabi dihadapannya, dia tercengang, seperti tidak percaya kepada dirinya. “Tuan ini Nabi Muhammad?!”  “Ya”  jawab Nabi s.a.w. Dia segera tunduk untuk mencium kedua kaki Rasulullah s.a.w. Melihat hal itu, Rasulullah s.a.w. menarik tubuh orang Arab itu, seraya berkata kepadanya:
“Wahal orang Arab! janganlah berbuat serupa itu. Perbuatan seperti itu biasanya dilakukan oleh hamba sahaya kepada juragannya, Ketahuilah, Allah mengutusku bukan untuk menjadi seorang yang takabbur yang meminta dihormati, atau diagungkan, tetapi demi membawa berita.

Ketika itulah, Malaikat Jibril a.s. turun membawa berita dari langit dia berkata: “Ya Muhammad! Tuhan As-Salam mengucapkan salam kepadamu dan bersabda: “Katakanlah kepada orang Arab itu, agar dia tidak terpesona dengan belas kasih Allah. Ketahuilah bahwa Allah akan menghisabnya di hari Mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya, baik yang kecil maupun yang besar!” Setelah menyampaikan berita itu, Jibril kemudian pergi. Maka orang Arab itu pula berkata:

“Demi keagungan serta kemuliaan Tuhan, jika Tuhan akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan membuat perhitungan dengannya!” kata orang Arab baduwi itu.

“Apakah yang akan engkau perhitungkan dengan Tuhan?” Rasulullah bertanya kepadanya.

“Jika Tuhan akan memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa kebesaran maghfirahnya,“ jawab orang itu. “Jika Dia memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa keluasan pengampunan-Nya. Jika Dia memperhitungkan kekikiran hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa kedermawanannya!“

Mendengar ucapan orang Arab badwi itu, maka Rasulullah s.a.w. pun menangis mengingatkan betapa benarnya kata-kata orang Arab baduwi itu, air mata beliau meleleh membasahi Janggutnya. Lantaran itu Malaikat Jibril turun lagi seraya berkata:

“Ya Muhammad! Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu, dan bersabda: Berhentilah engkau dari menangis! Sesungguhnya karena tangismu, penjaga Arasy lupa dari bacaan tasbih dan tahmidnya, sehingga la bergoncang. Katakan kepada temanmu itu, bahwa Allah tidak akan menghisab dirinya, juga tidak akan memperhitungkan kemaksiatannya. Allah sudah rnengampuni semua kesalahannya dan la akan menjadi temanmu di syurga nanti!”

Betapa sukanya orang Arab baduwi itu, mendengar berita tersebut. la Ialu menangis karena tidak berdaya menahan keharuan dirinya.

Sumber :
http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,51-id,37717-lang,id c,hikmaht,Tangisan+Rasulullah+Menggoncangkan+Arasy-p,2-.phpx

Salawat Pembuka Pintu Rezeki Dunia dan Akhirat

Ati'ullah wa ati 'ur-Rasula wa uli'l-amri minkum.
Ta'ati Allah, ta'ati Rasul (saw) dan mereka yang diberikan wewenang atas diri kalian.
Taatlah kepada Allah, karena ketatan adalah penghambaan Tertinggi, ubudiah yang paling tinggi dari seorang hamba kepada Tuhannya. Mentaati Allah adalah dengan  cara mengikuti segala perintahNya dan untuk tidak mengerjakan segala  laranganNya.

Artinya adalah ikuti perintahNya dan taati segala hukumNya. Hari ini ada begitu banyak masalah diberbagai negara Islam. Mereka meminta Undang-Undang yang baru, dan mengganti konstitusi yang lama. Dan Allah swt mengatakan, "Wahai manusia, konstitusiKu untuk kalian adalah apa yang telah Kuturunkan dari surgaKu, dan itu adalah Kitab Al-Quran yang Suci".

Ketika kalian memuji dan bersalawat kepada Nabi (saw) setiap hari , maka kalian  akan memiliki banyak rahasia untuk meningkatkan Rezeki kalian. Mereka bertanya berapa banyak salawaat yang harus kami lakukan. Anda tidak perlu menanyakan  pertanyaan seperti ini, selama lidah kalian dibasahi oleh salawat, maka ketika kalian memuji Nabi (saw), maka rahasia-rahasia ini akan keluar semakin banyak dan semakin terang.

Ketika kalian membaca salawat pada Nabi (saw​​) maka kalian harus membersihkan diri dengan berwudhu. Jika kalian ingin salawat itu menjadi tingkatan salawat yang tertinggi, maka berwudhulah terlebih dahulu dan kemudian baru membaca salawat. Ketika Wudhu kalian batal maka segera memperbaharui wudhu kembali.

Itulah sebabnya Para Syaikh dari berbagai tariqa dan Mawlana Syaikh Muhammad Nazim Adil al-Haqqani qs mengatakan bahwa dalam fikih, menurut hadits Nabi (saw), Setiap Mu'min harus menjaga wudhunya selama 24 jam. Bagaimana kita dapat menjaga wudhu selama 24 jam? Yaitu jaga wudhu kita selama kita terjaga dan sebelum kalian tidur buatlah wudhu yang baru dan kemudian tidur. Maka hal itu akan dianggap sebagai menjaga wudhu selama 24 jam. Dan kalian harus berusaha untuk senantiasa menjaga wudhu dan dalam keadaaan suci.

Meskipun demikian jika kalian tidak memiliki wudhu kemudian kalian ingin bersalawat, kalian tetap diperbolehkan membaca salawat, tidak ada masalah. Bahkan bagi wanita selama periode haid mereka, mereka tetap dapat membaca salawat didalam hati, mereka bahkan tetap dapat membaca surat Al-Qur'an didalamhati, bagi mereka yang telah hapal tanpa memegang al-Quran.

Ajari anak-anak kalian untuk melakukan salawat pada Nabi (saw​​) setiap hari. Kalau tidak, maka mereka akan kehilangan jalan. Salawat akan membersihkan dirimu dan banyak bersalawat membuat kalian bahagia dalam kehidupan ini dan tidak akan membuat mereka terjatuh dalam penderitaan.
Zaman ini terlalu banyak energi buruk di sekitar kita dan di sekitar semua orang. Jadi untuk mengubahnya agar menjadi energi positif caranya adalah dengan bersalawat kepada Nabi (saw​​). Dan para Sahabat mengatakan hanya dengan menjaga salawat dan Memuji Allah dan NabiNya, Muhammad saw maka akan terbit Kebahagiaan didalam hati.

Pilihlah salah satu salawat yang kalian sukai. Namun Mawlana Syaikh Nazim Adil Haqqani qs merekomendasikan kepada mereka yang datang kepadanya untuk membaca Salawat Tunjina : Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin, shalaatan tunjiina bihaa min jamii’il ahwaali wal aafaat, wataqdhi lanaa bihaa jamii ’al haajat, wa tuthahhirunaa bihaa min jamii-is-sayyi-at, wa tarfa’una bihaa ‘indaka a’lad darajaat, wa tuballighunaa bihaa aqshal ghaayat, min jami’il khayrati fil hayaati wa ba’dal mamaat.

Artinya : Wahai Tuhanku, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw dan keluarganya. Semoga dengan itu Engkau selamatkan kami dari segala macam bencana dan musibah, Engkau tunaikan segala hajat kami, Engkau hindarkan kami dari segala kejahatan, Engkau tingkatkan derajat kami, dan engkau sampaikan tujuan kami baik dalam hidup kami atau sesudah mati kami”.

Dan kalian juga bisa membaca Hizb Al-Bahr, Hizb Al-Kabir, Hizb as-Shaghir, dan begitu banyak salawat yang indah dan mereka yang mengetahui bahasa arab akan melihat betapa indahnya cara mereka menulis berbagai salawat ini. Itulah mengapa Awliyaullah mengatakan salawat itu bukan milik mereka, bukan karangan dan tulisan mereka, tetapi mereka melihat Nabi (saw) datang kepada mereka dan mendiktekan semua salawat ini. Tidak mungkin bagi kami untuk dapat menulis dengan keagungan yang demikian indah.

Jadi salawat ini adalah tiket kita untuk meninggalkan dunya ini, dan ketika kita meninggal dunya, maka ini adalah tiket kita untuk memasuki surga, Insya-Allah.

Jika kalian ingin yang terbaik untuk dirimu dan keluargamu maka perbanyaklah salawat kepada Nabi (saw), dan salawat adalah solusi untuk semua permasalahan. Orang-orang datang dengan semua masalah mereka, dan membutuhkan nasehat, mereka berbicara kepada seseorang menceritakan berbagai masalahnya bahkan hingga satu jam. Untuk apa? Bacalah salawat atas Nabi (saw) sebanyak yang kalian mampu, bahkan bila hanya selama 10 menit saja maka kalian dapat menyelesaikan seluruh masalahmu.

Lihatlah mereka tidak lelah menceritakan masalah ini dan itu, dan masalah sebagian besar manusia sebenarnya sangat mirip satu sama lain. Dan para Sahabat ra telah mengatakan kepada kalian dan Nabi (saw) menyebutkan dalam berbagai hadis dan Allah mengatakan dalam Al Qur'an yang suci, dan semua mengatakan bersalawat pada Nabi (saw), maka salawat ini akan mengambil segala kesusahanmu dan menyelesaikan semua masalah kalian. Mengapa kalian membuang-buang waktumu dengan bercerita kesana kemari?

Perbanyaklah bersalawat dan hubungkan hatimu dengan Nabi Muhammad (saw). Jika kalian dapat terhubung dengan Rawdah atau terhubung dengan Ka'bah, maka berdoalah, "Ya Sayyidi, Ya RasulAllah, Ya Rahmatan lil`alamin, engkau adalah rahmat kasih sayang bagi semesta alam ini ". Maka doa itu akan membawamu ke hadirat Nabi (saw). Jadi jika kalian ingin berada di tingkat yang lebih tinggi, maka kalian harus lakukan dengan cara seperti itu. Mustahidarin li anwar an-Nabi (saw). Hadir di hadapan Nabi (saw).

Dan Grandsyaikh Abdullah Faiz ad-Daghestani qs berkata, "Aku akan memberikan salawat yang sangat sederhana, cara yang paling sederhana, sebagaimana Nabi (saw) adalah manusia yang sangat sederhana dan rendah hati. Dan ada begitu banyak salawat yang kalian dapat membacanya, Hizb Al-Bahr, Hizb Al-Kabir dan Dalail khairat, tetapi dalam Naqsybandi awrad salawat itu sangat sederhana yaitu "Allahuma Shalli` ala Muhammadin wa alaa, aali Muhammadin wa sallim".

Tetapi berusahalah untuk fokus dengan tingkat kehadiran hati yang lebih tinggi, rasakan seperti jika kalian memandang Nabi (saw) didepanmu. Jika Anda tidak dapat melihatnya, maka kalian bisa merasakannya. Jangan melakukan salawat sambil mengerjakan berbagai kesibukan lainnya, sambil menggunakan ponsel, melihat TV, internet dan melihat kanan dan kiri. Lakukanlah salawat dengan rasa cinta yang sejati.

Meskipun demikian ketika kalian harus mengemudikan mobil dan kemudian ingatan kalian untuk menjaga salawat, hal ini diperbolehkan, dan jagalah lidah kalian untuk sibuk dengan salawat. Jika kalian dapat memfokuskan hatimu bersalawat bahkan bila hanya selama 5 atau 10 menit salawat, itu lebih baik. Dan itu merupakan penyebab terbesar untuk mencapai segala kebaikan dan segala sesuatu yang baik.

Wahai Nabi (saw) kami memohon kepadamu agar dapat datang dan melihatmu. Kami memohon dan datang kepadamu melalui pintu Sayyidina Abu Bakar as-Siddiq (ra), melalui pintu Sayyidina Umar (ra) melalui Sayyidina Utsman (ra), melalui Sayyidina Ali (ra), biarkan kami datang mengunjungimu. Kami memohon agar dapat bertemu denganmu melalui para guru-guru kami, para suyukh untuk datang kepadamu. Apakah menurut kalian Nabi saw tidak akan membuka pintunya? Nabi (SAW) selalu membuka pintunya, tetapi kita belum mampu melihatnya, belum siap menerima dan menjaga amanahnya.

Nabi (saw) menjaga salawat yang dikirmkan kepadanya dari umatnya, dan para Syaikh mengetahui bahwa kita belum dewasa sehingga kita belum bisa menjaganya. Maka mereka menjaganya untuk kita, mereka mengumpulkan salawat itu semakin banyak dan ketika kalian meninggal dunia, kemudian Nabi Muhammad (saw) akan datang dan memberikan kepadamu di kuburmu.

Perbanyaklah bersalawat kepada Nabi saw, dan ada begitu banyak jenis salawat yang memungkinkan seseorang untuk dapat melihat Nabi (saw) baik didunia maupun didalam kubur mereka. Ketika Malaikat Munkar dan Nakir mengajukan pertanyaan kepadamu maka kalian akan dapat melihat Nabi (saw) tampil untuk membelamu, dan Nabi (saw) akan datang di sana bersama salawat yang pernah kalian baca dan hadiahkan untuk Nabi saw.

Nabi Muhammad (saw) akan ditampakkan kepadamu baik di dunia ini ketika kalian masih hidup atau di alam kubur atau di hari mahsyar. Dan kita memohon kepada beliau (saw), "Ya Sayyidi, Ya RasulAllah, berikanlah kami agar dapat melihat keindahan wajahmu di dunya ini, bukan hanya dalam mimpi, tetapi dalam visi spiritual yang nyata. Dan bagiMu Yaa Allah, tidaklah terlalu sulit bagiMu agar kami dapat melihat Nabi (saw), Yaa RasuAllah ijinkan kami untuk melihatmu dan kabulkan doa kami ini".

Jika Rasulullah (saw) menerima doa kita, maka kita akan bisa melihat Nabi saw. Itulah sebabnya Nabi (saw) berkata, "man ziara qabri wajabat lahu syafa`ati". "Barangsiapa mengunjungi, menziarahi kuburanku,  maka menjadi kewajiban bagiku untuk memberinya syafa'at ku". Jadi mereka yang mengunjungi Nabi Muhammad (saw) di Madinatul-Munawwarrah, artinya mereka telah memasuki surga karena raudah adalah gerbang dan taman surga.

Dengan senantiasa bersalawat maka kalian akan dapat mengendalikan ego buruk kalian. Melalui salawat dan dzikrullah, kalian dapat membunuh nafsu amarah dan kemudian hati dan ruh kalian menjadi tenang dan damai, kedamaian masuk kedalam hatimu, inilah yang disebut nafs al-Mutmainna. Kemudian kedamaian itu mengisi hati kalian dengan perilaku yang sempurna, nafs al-Kamila, Ada 7 tingkatan dalam jiwa kita, yang akan membuka untuk Anda semua 7 tingkat bagi ruh mu, untuk mengangkat jiwamu dihadirat ilahi. Ini adalah semacam lata'if, dimana ada berbagai tingkatan yang berbeda.

Tujuh Tingkatan Lathaif adalah berbeda dengan tingkat Ilmu Pengetahuan Islam, seperti pengetahuan tentang Qur'an dan Hadis. Pengetahuan ini akan terbuka untuk kalian dan kalian dapat menaklukkan empat musuh dirimu dengan bersalawat.
Karena kalian memiliki 4 musuh: Nafs, Cinta Dunia, Hawwa dan Setan. Nafs adalah ego kalian, Dunya adalah cinta dunia, Hawwa adalah Keinginan Hawa Nafsu Buruk dan keempat adalah setan. Empat musuhmu. Dan yang dapat menghilangkan musuh-musuh ini dari dirimu adalah dengan banyak bersalawat kepada Nabi (saw), karena kalian datang memohon bantuan Nabi saw.

Jika kalian mengalami masalah dengan Rezeki kalian, maka bersalawatlah. Maka salawat ini akan membuka pintu rezeki kalian. Dan salawat itu juga akan memberikan rezeki bagi ruh kalian, dan rezeki bagi ruh adalah pengetahuan ilahiah. Salawat ini akan membuka jalan bagi ma`rifah, ilmu mengenail Allah. Jika kalian ingin mengetahui marifatullah, maka datanglah melalui Nabi Muhammad (saw). Rasulullah saw adalah kota ilmu dan Sayyidina 'Ali (ra) adalah pintunya. Jadi datanglah ke kota marifah.

Ketika kalian datang mengetuk pintu rumah seseorang dan  seseorang yang berada didalam rumah tidak menyukaimu, karena kalian datang tanpa hadiah di tanganmu. Mereka mengatakan, lihatlah orang yang tidak memilki adab, mereka datang, mengambil manfaat tetapi datang tanpa membawa hadiah. Ketika kalian berkunjung kerumah seseorang,  bawalah hadiah, bisa berupa kurma atau buku, atau Al-Qur'an, minyak wangi dll ini hanyalah sebuah contoh. Jadi Anda tidak dapat datang dan mendekat kepada Nabi (saw) tanpa hadiah.
Itulah sebabnya Allah mengatakan dalam Al Qur'an: "Ambil uang mereka sebahgai zakat, sedekah, untuk memurnikan ibadah dan amal mereka dan membersihkan harta dunia yang kotor, kemudian baru mereka dapat berdoa, salat dan kemudian mereka dipakaikan dengan pakaian salawat yang kau berikan sebagai hadiah kepada Nabi Muhammad saw, dan Nabi saw memberi mereka kedamaian dalam hati mereka. Karena Hadiah untuk Nabi (saw) adalah salawat Anda.

Wa min Allah at Tawfiq

Hidupkan Bulan Ramadan Di Kantor anda dan Halal Bi Halal dengan Majelis Salawat
Kepada Nabi saw
sumber : https://www.mail-archive.com/keluarga-islam@yahoogroups.com/msg25883.html

Jenis Sholawat

Semua sholawat itu ditujukan untuk Rosululah SAW. Terdapat dua jenis sholawat, yaitu sholawat ma'tsuroh dan sholawat ghairu ma'tsuroh:
1. Sholawat ma'tsuroh adalah sholawat yang redaksinya langsung dikarang oleh Rosul sendiri, ciri-cirinya tidak ada kata "Sayyidi" di dalam bacaannya, ini menunjukkan sikap rendah hati beliau, MENUNJUKKAN keluhuran budi Beliau SAW yg tidak pernah menonjolkan diri, selalu bertawaddlu', berlemah lembut kepada siapapun !. Contoh sholawat ini adalah sholawat yang kita baca pada saat Tahiyyat, juga Sholawat Ibrohimiyyah !.
2. Sholawat ghoiru ma'tsuroh adalah sholawat yang redaksinya dikarang oleh selain Rosulloh SAW, biasanya dikarang oleh para sahabat, tabiin, ulama', para Sulthoonu Auliya'/Al Ghouts dan lain sebagainya. Biasanya jenis sholawat ini redaksinya menyanjung Rosullulloh SAW, contohnya terdapat kata "Sayyidii"/Sayyidinaa.
Lantas mana yang lebih utama ? Jika kita melihat dari sisi siapa yang mengarang, jelas dan tegas lebih utama sholawat ma'tsuroh, karena dikarang langsung oleh Rosululloh SAW !. Namun jika kita melihat dari sisi redaksi sholawat tersebut, maka sholawat ghoiru ma'tsuroh yang paling tinggi menyanjung dan mengandung nilai ta'dhim terhadap Rosulullah SAW seperti ada tambahan kata SAYYIDINAA sebagai cetusan rasa ikrom, ta'dhim dan mahabbah terhadap Rosululloh SAW itulah sholawat yang paling utama. Sudah sewajarnya kita para umat menyebut Sayyidina, yg maksudnya Kanjeng, Gusti, Bendoro, Tuan, Pemimpin dsb. Karena Beliau Rosululloh SAW adalah SAYYIDUL WUJUD, SAYYIDUL AMBIYA' WAL MURSALIIN, SAYYIDUL KAUNAIN, SAYYIDUL KHOLQI AJMA'IIN, SAYYIDTS-TSAQOLAIN. SAYYIDNYA ANAK CUCU ADAM. Beliau Rosululloh SAW bersabda : "ANAA SAYYIDU WALADI ADAMA WALA FAHRO". (Aku adalah sayyidnya anak cucu Adam, dan Aku tidak membanggakan diri) !. YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH ! 
Alloh sendiri memanggil Rosululloh SAW dlm Al Qur'an dengan PANGGILAN yang SANGAT indah dan mesra sekali seperti Yaa Ayyuhan nabiyyu.., Yaa Ayyuhar Rosuul.... , Yaa Ayyuhal Mudats-tsir......., Yaa Ayyuhal MUzammil......., berbeda dengan memangil nabi-nabi yang lain langsung menyebut namanya, misalnya Yaa Adam, Yaa Musa, Yaa Isa, Yaa Yahya..... dst, ini menunjukkan bahwa Alloh SWT sendiri memulyakan, mengagungkan, mencintai dan menghormati Beliau Nabi Muhammad SAW sebagai kekasih dan utusanNya yang mempunyai Akhlaq yang Agung (WA ANTA DZUU KHULUQIN 'ADHIIM), MAKA wajar bagi kita sbgai ummatnya memanggil Beliau SAW dengan panggilan YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH sbagai sanjungan dan cetusan yg mendalam rasa ikroman, ta'dhiiman, wamahabbatan waTA ADDUBAN terhadap Beliau Rosululloh SAW !
Baca Surat Annur ayat 63 dan Surat Al Hujurot ayat 2, fahami makna dan tafsirnya !.

Yaa Sayyidii Yaa Rosulalloh

YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH ! .... MINTA TOLONG (SYAFAAT) LANGSUNG DENGAN MEMANGGIL-MANGGIL ROSULULLOH SAW ITU DIPERINTAHKAN DALAM AL QUR'AN DAN AL HADITS, APAKAH ANDA INGIN MENGETAHUINYA ?
Tanya : Kenapa sih kita harus memangil-manggil Rosululloh SAW ?
Alloh SWT berfirman di dalam hadist qudsi "Yaa Muhammad, Aku jadikan Engkau sebagai sebutan (panggilan), barangsiapa yang memanggil-manggil Engkau, maka sesunggunya dia telah memangil-manggil Aku, dan barang siapa yang cinta kepadamu, berarti dia juga telah mencintai Aku". 
Dalam hadits Rosululloh SAW bersabda MAN DZAKARONII FAQOD DZAKARULLOH WAMAN AHABBANII FAQOD AHABBALLOH WAL MUSHOLLI 'ALAIYYA NAATHIQUN BIDZIKRILLAH (Sa'aadatud Daroin) " Barang siapa dzikir kepadaku (lebih-lebih menyebut), maka sungguh ia dzikir kepada Alloh dan barang siapa cinta kepadaku, maka sungguh ia cinta kepada Alloh, dan orang yg membaca sholawat kpdku ia mengucakan dzikir kepada Alloh". Dan masih banyak lagi Hadits yg menjelaskan bahwa Dzikir (lebih2 menyebut) Nabi SAW adalah IBADAH !. YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !.
Waktu Rosulullah SAW lahir langsung Saajidan (bersujud) dan Dzakiron (memanggil-manggil), lantas siapa yang dipanggil oleh Rosululloh SAW ketika sujud itu ? Ternyata yang dipanggil adalah "Ummatii-Ummatii" (ummatku-ummatku). Ternyata yang dipanggil adalah kita sebagai ummat Beliau, Beliau sudah rindu kepada kita sbgai ummat-nya.
Jadi wajar kalau kita menyambut gembira panggilan Beliau dengan kalimat "YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH" Juga ketika Beliau Rosululloh SAW akan meninggal dunia terdengar sayup-sayup oleh Syayyidina Ali KW dan lainnya, beliau Rosululloh SAW antara lain memanggil-mangil ummatnya dengan panggilan penuh kasih sayang dan Beliau SAW sangat prihatin sekali atas nasib kita ummatnya, sayup-sayup suaranya memanggil-manggil UMMATII-UMMATII.......( 'INDA WAFAATIHI ), maka wajar dan harus kita menjawab panggilan Rosululloh SAW tsb dengan kalimat YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH, YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH, dengan penuh ADAB, antara lain : Ikroman wa Ta'diiman wa Ta adduban (memulyakan, mengagungkan dan beradab), Tasyaffuan (memohon syafaat), Mahabbatan (cetusan rasa cinta yg mendalam), Syauqon (rindu yg sangat mendalam), Tadzallul wal Inkisar (merendahkan diri dan meratapi dosa2 kita) dihadapan Junjungan kita Rosululloh SAW !. YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !
Di dalam Al Quran surat al-Anfal ayat 33 "وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ" yang penjelasanya adalah : Alloh tidak akan menyiksa mereka, selama engkau (Muhammad) ada di dalam hati mereka.
Jadi kesimpulannya: Jika kita jngin tidak disiksa oleh Alloh SWT (baik di dunia, lebih-lebih nanti di akhirat), hati kita harus senantiasa diisi dengan Rosulullah SAW. Mari kita selalu baca kalimat YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH dimanapun dan kapanpun berada.
Di dalam kitab Zaadul Ma'ad karya Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah dijelaskan, bahwa Rosulullah SAW berdoa "Yaa Alloh, Engkau telah berjanji kepadaku, bawah Engkau tiidak akan menyiksa ummatku selama aku berada di hati mereka".
Jadi kesimpulannya: Jika kita tidak mau celaka, tidak mau diadzab oleh Alloh SWT, tidak mau disiksa Alloh SWT, hati kita harus senantiasa diisi Rosulullah SAW, marilah kita selalu baca kalimat YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH dimanapun dan kapanpun. Juga waktu-waktu tertentu marilah kita perbanyak membacanya misalnya kita baca 5000 kali, 10.000 kali, 100,000 kali, atau 2 jam, 3 jam dst.....
Kedekatan atau semakin dekat dengan Rosulullah SAW menyebabkan iman dan taqwa seseorang akan lebih unggul dengan yang lain. Oleh karena itu, dimanapun berada dan kapanpun saja mari kita senantiasa berhubungan rohani atau kontak batin dengan Rosulullah SAW, bisa dengan membaca sholawat apa saja atau membaca "YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH"
Makna yang terkandung di dalam Surat An Nisa' ayat 64 :
وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ جَاءُوكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللَّهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوَّابًا رَحِيمًا
Penafsirannya:
WALAU ANNAHUM IDZ DZOLAMUU ANFUSAHUM (Ketika mereka merasa diri-nya banyak dzolim, ketika mereka merasa banyak salah, ketika mereka merasa banyak perbuatan maksiat, ketika mereka merasa banyak dosa-nya) JAAUUKA (namun mereka mau datang kepadamu, mereka mau sowan kepadamu, mereka mau menghadap kepadamu, mereka mau beraudensi kepadamu (Rosulullah SAW) FASTAGHFAR-ALLOHA (di hadapan Rosulullah SAW mereka mau memohon ampun kepada Alloh atas segala dosanya, atas segala kedzoliman-nya, atas segala maksiatnya, atas segala kesalahannya, dengan penuh rasa nlongso berlumuran dosa) WASTAGHFAR LAHUMUR ROSUULU (maka Rosulullah SAW ikut memohonkan ampun, ikut mendoakan) LAWWAJADUALLOHA TAUBATAN ROHIIMA (maka pastilah mereka (yang mau datang kepada-mu Rosul SAW tsb) akan diampuni taubatnya, akan diampuni segala dosanya).
Kesimpulannya:
Jika kita ingin diterima taubat kita dihadapan Alloh SWT, maka kita wajib menghadap kepada Rosullullah SAW antara lain dengan banyak2 Sholawat apa aja atau nidak Rosul SAW "YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH", karna nidak Rosul tersebut dimaksudkan untuk memohon syafaat kpd Beliau SAW. Para Ahlul Kasyfi menerangkan bahwa "YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH" adalah "Iltijaa ul ummah ilaa Sayyidihim" mengungsinya ummat kepada PEMIMPINNYA yakni Nabi SAW dan dalam Tafsir Showi Juz 3 dijelaskan apabila kita memanggil2 Beliau dengan YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH spontan Beliau SAW mensyafaati dan menjawab panggilan tsb dengan "MAA HAJATUKA YAA UMMATII".........? "APA GERANGAN HAJAT KEBUTUHANMU WAHAI UMMATKU....?. Sekalipun Beliau sudah di alam kubur, Rosululloh SAW diperlihatkan/diperdengarkan oleh Alloh SWT bacaan sholawat atau nidak Rosul oleh para ummatnya ! Dan masih banyak lg dasar atau dalil2 yg berhubungan dengan YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !
Apa sih makna yang terkandung di dalam Al Ahzab ayat 21 (Laqod kana lakum fi rosulillahi uswatun hasanah... dan seterusnya) ?
Pasti ada di dalam pribadi beliau Rosulullah SAW suri tauladan, bahasa keren-nya adalah IDOLA (seseorang itu cenderung meniru idola-nya). Nah, jika kita mengidolakan Rosul, secara otomatis tingkah laku dan perbuatan kita ma'mun kepada Rosul (karena beliau adalah suri tauladan yang baik).
Trusss, siapa saja sih yang harus mengidolakan Rosul, "liman kaana yarjullaha wal yaumal aakhira wazakarallaaha kathiraa". yaitu bagi orang-orang yang ingin berjumpa/bertemu/beraudensi (sowan) dengan Alloh SWT dengan selamat (selamat dari siksa Alloh SWT).
Jadi kesimpulannya: Jika orang ingin benar-benar sampai/wushul kepada Alloh SWT dengan selamat, wajib hukum-nya menjadikan Rosulullah SAW sebagai suri tauladan dan IDOLA. Nah, karena Rosululloh SAW yang dijadikan tauladan, wajib hukum-nya senantiasa berhubungan (hubungan batin), dengan Rosulullah SAW, BERTA'ALLUQ BIJANAABIHI SAW, antaralain dengan cara memperbanyak bersholawat atau memperbanyak membaca HATINYA SHOLAWAT yakni YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH. Dlm kitab TAWAZUN dijelaskan HATINYA Al Qur'an adalan Surah Yaasiin, sedangkan hatinya SHOLAWAT adalah asy-syiyaadah wa risaalah (YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH). Maka hubungan dengan Rosululloh SAW yaang masih bersifat FORMALITAS ALA SYARII'AH harus ditingkatkan menjadi semacam hubungan molekuler yang lebih kokoh lahir dan batin. Bukankah Rosululloh SAW sendiri sesuai dengan kepribadian Beliau yang ROHMATAN LIL 'ALAMIIN dan BIL MUKMINIINA ROUUFURROHIIM telah meletakkan dan meratakan LEM PEREKAT hubungan terhadap sekalian para ummat ???.
Di dalam karya Syaikh Abdul Qadir Jaelani yaitu Kitab Fathul Rabbani menerangkan sebaga berikut : Jadikanlah segala urusanmu apa saja, baik urusan dunia (bekerja, belajar, makan, minum, dll) maupun urusan akhirat (sholat,zakat, puasa, hajji, bemujahadah, dll), harus senantiasa merasa dihadapan Rosulullah SAW. Mengapa demikian ? Karena beliau Rosululloh SAW berada di tengah-tengah antara hamba dengan sang Pencipta Alloh SWT. Satu-satunya yang menghantarkan seorang hamba kepada Tuhan Alloh SWT adalah Rosulullah SAW. Sehingga apa yang kita anggap baik itu adalah diperintahkan Rosul dan apa kita jauhi adalah karena larangan Rosul.
Kesimpulannya: Semua urusan dunia dan urusan akhirat harus senantiasa ma'mum dan berhubungan (kontak batin), berta'alluq dengan Rosulullah SAW.Ta'alluq Bijanaabihi SAW yg paling gampang antara lain adalah dengan nidak Rosul YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH ! Cara Ta"alluq Bijanaabihi SAW ada 2 jalan, diterangkan dlm kitab Sa'aadaatud Daroini, pertama TA'ALLUQ SURIYYUN, kedua TA'ALLUQ MAKNAWIYYUN, silakan baca kitab tsb. !
Menyadari sulitnya mendekat kepada Alloh SWT, kita harus mendekat kepada Rosululah SAW. Tidak mungkin kita sampai/wushul kepada Alloh SWT, tanpa melalui Rosuulullah SAW. Tidak mungkin kita kenal/ma'rifat kepada Alloh SWT, tanpa mengenal/ma'rifat kepada beliau Rosulullah SAW, Belaiu diutus ke dunia ini untuk memberi tahu, mendidik, memberikan rahmat, memberikan syafaat sehingga kita sadar dan mengenal Alloh SWT.
Oleh karena itu, marilah kita senantiasa sowan kepangkuan Beliau Rosulullah SAW. Di mana saja dan kapanpun saja, baik lisan maupun dalam hati, marilah kita panggil-panggil Beliau dengan :
YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH.
Mari kita dawamkan (dzikir) shalawat kpd beliau Rasulillah SAW. Disamping fadhilahnya sangat agung, shalawat merupakan thariqah wushul ilaLLAH yg paling gampang dan praktis, dimana syaikh, murobbi dan sanadnya langsung Beliau Rasulullah SAW. Dengan memperbanyak membaca shalawat, kita juga akan dianugerahi oleh ALLAH SWT mudah bermimpi bertemu dengan Beliau Rosululloh SAW.
Bahkan menurut PENGALAMAN jika diperbanyak, hal ini banyak sekali orang yang mengalami diberi pengalaman RUKYAH SHOOLIHAH ATAU PENGALAMAN ROHANI, mendapat fadlol Alloh SWT......
dapat bertemu dengan Beliau Rosululloh SAW dalam keadaan yaqodhotan (melek-melekan/jaga). Dan Alhamdulillah tahaddus binnikmah nidak Rosul YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH menurut pengalaman, menurut kenyataan diberi faedah seperti tsb diatas, juga secara KASUNYATAN nidak YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH diberi manfaat diijabah doanya, memperoleh jalan keluar dari kesulitan2 hidup yg dihadapi, baik soal ekonomi, anak nakal, penyakit dll. BANYAK yg merasakan/menyatakan setelah mengamalkan diberi ketentraman jiwa, ketenangan batin, semakin banyak mengingat Alloh, merasa banyak dosanya, shg banyak yg menangis karena takut kpd Alloh, terharu dan bersyukur kpd Alloh !. Bahkan banyak semula jauh dari agama, sukanya/kebiasaannya molimo (main, madon, madat, minum, maling) banyak yang sembuh, sadar, dpt berubah menjadi lebih baik, mau beribadah sholat dsb.yg udah baik meningkat keimanan dan ketaqwaannya. Bahkan banyak yg sebelumnya non Muslim menjadi muslim yg taat sebab mengamalkan YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH.
INI bukan omong kosong bisa disurvay, bisa dibuktikan, termasuk ada BANYAK teman saya ! Alhamdulillah hadzaa min fadli robbi, sebab hidayah taufiq Alloh SWT, sebab syafaat tarbiyyah Rosululloh SAW dan barokah karomah nadhroh Ghoutsu Hadzazzaman RA. SEKALI LAGI, INI REALITA PENGALAMAN YANG DIALAMI DAN DIRASAKAN OLEH PARA PENGAMAL SHOLAWAT WAHIDIYAH PADA UMUMNYA, YG SAAT INI JUMLAHNYA ADA JUTAAN ORANG DI DALAM MAUPUN DI LUAR NEGERI !. Bahkan perlu diketahui, Bapak Presiden kita, Bapak SBY pernah mengutarakan pengalamannya waktu bermunajad di Roudhoh di dekat makam Rosululloh SAW pada tahun 2004 sebelum menjadi Presiden RI, dengan memperbanyak Nidak Rosul YAA SAAYIIDII YAA ROSUULULLOH, Beliau diberi dapat berjumpa dengan Beliau Rosuululloh SAW, dan Beliau dapat berdialog langsung mengutarakan hajadnya, ini contoh pengalaman rohani Beliau, dan manfaat/berkahnya YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !

Cintailah Rasulullah melebihi cintamu pada yang lain

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.( QS. Al Ahzab 33:56 )

قل إن كان ءاباؤكم وأبناؤكم وإخوانكم وأزواجكم وعشيرتكم وأموال اقترفتموها وتجارة تخشون كسادها ومساكن ترضونها أحب إليكم من الله ورسوله وجهاد في سبيله فتربصوا حتى يأتي الله بأمره.
“Katakanlah: ‘jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.’ Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik”. (Q.S. at-Taubah : 24)

Perintah untuk mencintai Nabi dengan setulus-tulusnya, melebihi segala cinta kita pada apapun, juga disebutkan dalam hadits berikut;
لا يؤمن عبد حتى أكون أحب إليه من أهله وماله والناس أجمعين
“Seorang hamba tidaklah beriman sampai aku lebih dicintainya daripada keluarganya, hartanya, dan seluruh manusia.”

Cinta yang disebutkan dalam hadits tersebut bukanlah cinta yang telah menjadi karakteristik manusia sebagai makhluk pencinta, melainkan cinta yang diusahakan. Contoh dari cinta tabiati (karakteristik) ialah kecintaaan manusia pada dirinya sendiri, siapapun secara naluriah pasti akan mencintai diri sendiri, demikianlah menurut Abu Sulaiman al-Khoththobi. Selanjutnya al-Khoththobi mengatakan, “cintamu kepadaku (Muhammad saw) adalah palsu sampai dirimu sirna, tenggelam dalam ketaatanmu kepadaku, sampai engkau lebih mementingkan keridlaanku daripada kesenangan pribadimu, walaupun untuk itu kau harus mengorbankan nyawamu”.
Ibnu Baththol dan al-Qodli ‘Iyadh mengatakan, “Cinta dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian.
  •     Cinta mengagungkan seperti rasa cinta anak pada kedua orangtuanya.
  •     Cinta kasih sayang seperti kecintaan pada anak-anak kita.
  •     Cinta karena ada kesesuaian rasa dan karena pesona seperti kecintaan manusia pada umumnya.
Ketiga jenis cinta ini dapat kita asimilasikan dalam kecintaan pada Rasul”.
Selanjutnya Ibnu Baththol mengatakan, “Makna dari hadits di atas ialah seseorang yang memiliki keimanan sempurna maka dia akan tahu bahwa hak Nabi lebih kuat dibandingkan dengan hak orangtua, anak, bahkan seluruh manusia. Sebab dengan lantaran nabi saw kita bisa selamat dari neraka dan mendapatkan secercah petunjuk dari jalan yang sesat”. Kemudian al-Qodli ‘Iyadl mengatakan, “di antara bukti kecintaan kita pada Nabi adalah ketika kita mau memperjuangkan sunnah-sunnah Nabi dan membela syariat beliau”.

Dalam sebuah riwayat Umar ra juga pernah mengungkapkan perasaan cintanya pada Nabi, “Wahai Nabi! Engkau lebih aku cintai dari segalanya, kecuali cintaku pada diriku sendiri”. Nabi kemudian menolak cinta Umar ra, “Tidak wahai Umar! Sampai aku lebih Engkau cintai daripada dirmu sendiri”. Umar ra kemudian mengatakan, “Demi Allah! Sekarang Engkau lebih Aku cintai daripada diriku sendiri”. Nabi lantas bersabda, “Sekarang Engkau baru mencintaiku”. Kecintaan kita pada diri sendiri, apalagi pada orang lain tidak boleh sampai mengalahkan kecintaan Kita pada Allah dan Rasul.

Setiap cinta harus ada pembuktian, cinta yang tidak disertai dengan bukti adalah bohong. Jika mengaku sebagai pecinta Rasul, lalu apa bukti kecintaan kita? Jangan sampai kita memiliki anggapan kosong, mengira mencintai Nabi, tapi sebenarnya itu tipuan setan belaka, karena ekspresi cinta dalam hati pasti akan tampak dalam perilaku. Oleh karenanya kita harus mengenal dan menguji kecintaan kita dengan memperhatikan beberapa indikasi dan bukti, lalu kembali bertanya, benarkan kita telah mencintai Nabi dengan sepenuh hati? Tanda-tanda cinta ini bisa kita ketahui dari ekspresi lahiriyah karena cinta adalah pohon yang baik, akarnya teguh, dan cabangnya menjulang ke langit, kemudian buahnya akan tampak dalam hati, lisan dan anggota tubuh. Oleh karenanya, perasaan cinta pasti dapat terbaca dari perilaku seseorang. Perilaku merupakan indikator, sebagaimana asap yang menunjukkan keberadaan api, ada asap pasti ada api.

Pengakuan cinta seseorang bisa dibenarkan ketika perilakunya selalu sama dengan perilaku sang kekasih, sebab cinta adalah mengikuti segala perilaku sang kekasih.
Allaahumma shalli wa sallim wa barik ‘alaa Sayidina Muhammadin wa ‘alaa aali Sayidina Muhammadin wa ashaabihi wa azwajihi wa dzuriyyatihi wa ahli baitihi ajma’in.
Yaa Mawlana Yaa Sayyidi Madad al-Haqq.
Illahi anta maqshuudi wa ridhooka mathlubi a’thinii mahabbataka wa ma’rifataka

Sudara-saudaraku se iman,
Mungkin sekedar mengingatkan kita kembali bahwa begitu pentingnya ber shalawat kepada Nabi Muhammad saw. Karena sedemikian pentingnya maka hal ini perlu kita ketahui bersama. Marilah simak riwayat di bawah ini :
Diriwayatkan bahwa Rasulallah saw bersabda,
“Disaat aku tiba di langit di malam Isra’ Miraj, aku melihat satu malaikat memiliki 1000 tangan, di setiap tangan ada 1000 jari. Aku melihatnya menghitung jarinya satu persatu. Aku bertanya kepada Jibril as, pendampingku, ‘Siapa gerangan malaikat itu, dan apa tugasnya?.’
Jibril berkata, Sesungguhnya dia adalah malaikat yang diberi tugas untuk menghitung tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi.’
Rasulallah saw bertanya kepada malaikat tadi, ‘Apakah kamu tahu berapa bilangan tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi sejak diciptakan Adam as?.’
Malaikat itupun berkata,‘Wahai Rasulallah saw, demi yang telah mengutusmu dengan hak (kebenaran), sesungguhnya aku mengetahui semua jumlah tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi dari mulai diciptakan Adam as sampai sekarang ini, begitu pula aku mengetahui jumlah tetetas yang turun ke laut, ke darat, ke hutan rimba, ke gunung-gunung, ke lembah-lembah, ke sungai-sungai, ke sawah-sawah dan ke tempat yang tidak diketahui manusia.’
Mendengar uraian malaikat tadi, Rasuluallah saw sangat takjub dan bangga atas kecerdasannya dalam menghitung tetesan air hujan. Kemudian malaikat tadi berkata kepada beliau,‘Wahai Rasulallah saw, walaupun aku memiliki seribu tangan dan sejuta jari dan diberikan kepandaian dan keulungan untuk menghitung tetesan air hujan yang yang turun dari langit ke bumi, tapi aku memiliki kekurangan dan kelemahan.’
Rasulallah saw pun bertanya,‘Apa kekurangan dan kelemahan kamu?.’
Malaikat itupun menjawab,‘Kekurangan dan kelemahanku, wahai Rasulallah, jika umatmu berkumpul di satu tempat, mereka menyebut namamu lalu bershalawat atasmu, pada saat itu aku tidak bisa menghitung berapa banyaknya pahala yang diberikan Allah kepada mereka atas shalawat yang mereka ucapkan atas dirimu.’ “
Allahuma shalli a’la sayyidina Muhammadin wa a’la alihi wa shahbihi wa sallim

Sufyan Ats Tsauri bercerita, ” Aku melihat seorang lelaki, ia tidak mengangkat atau meletakkan kakinya kecuali bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Aku bertanya kepadanya, Hai pemuda, mengapa engkau tinggalkan tasbih dan tahlil dan hanya bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW ? “
” Siapa kamu, semoga Allah memberimu kesehatan ? ” tanya sang pemuda.
” Aku adalah Sufyan Ats Tsauri. “
” Kalau kamu bukan orang yang asing di zamanmu, aku tak akan membuka rahasiaku, ucap sang pemuda. ia lalu mulai bercerita,” Suatu hari aku bersama ayahku pergi haji ke baitullah al haram. Dalam perjalanan ayahku sakit dan meninggal dunia. Kulihat muka ayahku berubah hitam. Lalu kututup wajahnya dengan kain. Ketika menunggu mayatnya, aku sangat mengantuk sehingga aku tertidur. Dalam tidurku aku melihat seorang yang sangat tampan. Belum pernah aku melihat pria setampan dia, berpakaian sebersih pakaiannya. dan berbau seharum tubuhnya. Ia berjalan mendekati ayahku, menyingkap kain yang menutupi wajahnya, kemudian mengusapkan tangannya kewajah ayahku. Wajah yang semula hitam segera berubah menjadi putih. Setelah itu ia berbalik hendak pergi. Aku lalu memegang bajunya dan bertanya, ” Siapakah kamu sebenarnya, semoga Allah merahmatimu ? ” Kedatanganmu sungguh merupakan karunia Allah bagiku.

Tidakkah kamu mengenal aku. Aku adalah Muhammad bin Abdillah, kepadaku Quran telah diturunkan. Sesungguhnya ayahmu menyia – nyiakan dirinya. Namun, ia banyak bersholawat kepadaku. Ketika mengalami apa yang sedang ia alami, ia meminta tolong kepadaku, sedangkan aku adalah penolong bagi orang – orang yang banyak bersholawat kepadaku.

Ketika bangun dari tidur, kulihat wajah ayahku telah berubah putih. Barang siapa ingin dekat dengan Al Musthafa dan bercakap – cakap dengannya hendaknya ia menyempurnakan asasnya, yaitu selalu mengikuti Rasulullah SAW dalam perbuatan, ucapan dan segala hal. Para salaf kita tidak pernah meninggalkan sunnah dalam setiap langkah mereka.

Setiap orang yang ingin dekat dengan Nabi Muhammad SAW hendaknya melaksanakan perintah beliau walaupun hukumnya sunah, dan menjauhi segala larangan beliau walaupun hukumnya makruh. Karena semua amal umatnya akan ditunjukkan kepada beliau. Jika umatnya beramal saleh, beliau akan merasa senang, mencintai, dan menyebut – nyebut namanya sehingga Allah melimpahkan rahmatNya.

Sholawat Kepada Nabi Muhammad Saw menjanjikan pahala yang sangat besar. Rasulullah SAW bersabda yang artinya : ” Barang siapa bersholawat kepadaku sekali, Allah akan bersholawat kepadanya 10 kali. ” ( HR Muslim, Turmudzi, Abu Dawud,Nasai dan Ahmad )

Barang siapa bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW sewaktu duduk, ia akan di ampuni sebelum berdiri. Dan barang siapa bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW sewaktu tidur, ia akan di ampuni sebelum bangun.

Diriwayatkan bahwa Sayidina Abu Bakar Ash Shiddiq meminta ibunya untuk memeluk agama islam, namun ia menolak, kemudian Sayidina Abu Bakar pergi kerumah Rasulullah SAw mengabarkan hal ini. Ketika hendak pulang, ia memohon doa Rasulullah SAW agar ibunya masuk islam. Rasulullah SAW mengabulkan permintaannya. Sesampainya di rumah, Sayidina Abu Bakar melihat ibunya sedang tidur sambil bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Setelah bangun dari tidurnya ia segera masuk islam.
Kejadian ini semua adalah berkat sholawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Sholawat merupakan guru bagi mereka yang tak memiliki guru, karenanya sholawat tidak butuh guru maupun hudhur tetapi akan lebih sempurna jika diucapkan dengan hati yang hudhur. Riya’ tidak dapat menghapuskan pahala sholawat.

Keutamaan sholawat sering kali disampaikan oleh Nabi dalam sabda-sabda beliau, diantaranya:
أولى الناس بي يوم القيامة أكثرهم علي صلاة
“Orang yang paling utama dalam pandanganku kelak pada hari kiamat adalah orang-orang yang paling banyak membaca sholawat padaku.”
من صلى علي صلاة صلى الله عليه بها عشرا وكتب له بها عشر حسنات
“Barangsiapa membaca sholawat kepadaku satu kali, maka Allah akan memberinya sepuluh sholawat dan sebab sholawat itu, Allah akan menuliskan sepuluh kebaikan”.
من صلى علي صلاة واحدة صلى الله عليه عشر صلوات وحط عنه بها عشر سيئات ورفعه بها عشر درجات
“Barangsiapa membaca sholawat kepadaku satu kali, maka Allah akan memberinya sepuluh sholawat, menghapus sepuluh kejelekan dan meninggikan sepuluh derajat”.
من صلى علي صلاة واحدة صلى الله عليه عشرا, ومن صلى علي عشرا صلى الله صلى الله عليه مائة, ومن صلى علي مائة كتب الله بين عينيه براءة من النفاق وبراءة من النار وأسكنه يوم القيامة مع الشهداء.
“Barangsiapa membaca sholawat kepadaku satu kali, maka Allah akan memberinya sepuluh sholawat. Barangsiapa membaca sholawat kepadaku sepuluh kali,maka Allah akan memberinya seratus sholawat. Barangsiapa membaca sholawat kepadaku seratus kali maka Allah akan (memerintahkan untuk) menuliskan di antara kedua mata orang tersebut tulisan: ‘terbebas dari munafik dan terbebas dari neraka’. Dan kelak pada hari kiamat, Allah akan menempatkan orang tersebut bersama para syuhada”.
إن الدعاء موقوف بين السماء والأرض لا يصعد منه شيء حتى تصلي على نبيك صلى الله عليه وسلم
“Sesungguhnya doa tertahan antara langit dan bumi. Doa tersebut tidak bisa naik sampai engkau membacakan sholawat atas Nabimu Sholaallahu ‘alaihi wa sallam”.
رغم أنف رجل ذكرت عنده فلم يصلل علي
“Terkudunglah hidung seseorang yang namaku disebut di sisinya dia tidak membaca sholawat kepadaku”.
لاتجعلوا قبري عيدا وصلوا علي فإن صلاتكم تبلغني حيث كنتم
“Janganlah kalian menjadikan kuburku sebagai tempat perayaan. Bacalah sholawat kepadaku, sesungguhnya sholawat kalian akan sampai kepadaku, di manapun kalian berada”.
البخيل من ذكرت عنده, فلم يصل علي
“Orang yang bakhil adalah orang yang namaku disebut di sisinya, kemudian dia tidak membaca sholawat kepadaku”.

لا تمسهما النار : عين بكت من خشية الله, وعين باتت تحرس فى سبيل الله

“Ada dua mata yang tidak akan disentuh oleh api neraka; mata yang menangis karena takut pada Allah dan mata yang sepanjang malam berjaga untuk menegakkan agama Allah”.

ألا إن أولياء الله لا خوف عليهم ولا هم يحزنون

“Ingatlah, Sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”. (QS. Yunus : 62)

وقالوا الحمد لله الذي أذهب عن الحزن

“Dan mereka berkata: “Segala puji bagi Allah yang Telah menghilangkan duka cita dari kami.” (QS. Fatir : 34)

Nb. Inti dari Energi Sholawat Nabi adalah adanya sebuah harmoni melodi yang indah, selaras, dan serasi antara 3 Jenis Frekwensi Gelombang energi. Yaitu Energi Ilahi, Energi Malaikat, & Energi Manusia. Ketiga energi ini tersinkronisasi dengan baik di dalan frekwensi getaran energi sholawat (Nur Muhammad).
قل ان كنتم تحبون الله فاتبعوني يحببكم الله ويغفر لكم ذنوبكم
“Katakanlah : ‘Jika Kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. (QS. Al-Imron : 31)
Sumber: https://hamidassyifa.wordpress.com/2011/02/03/energi-dahsyat-sholawat-nabi/

Tanya Jawab Sholawat

Bismillahirrahmanirrahim
1. Apakah pengertian Sholawat ?
Sholawat menurut arti bahasa adalah :‘' DO‘A‘'
Menurut istilah adalah:
• Sholawat Alloh SWT kepada Rosululloh SAW berupa Rohmat dan Kemuliaan( Rahmat Tadhim )
• Sholawat dari malaikat yang kepada Kanjeng Nabi SAW berupa permohonan rahmat dan kemuliaan kepada Allah SWT untuk Kanjeng Nabi Muhammad SAW sedangkan selain Kanjeng Nabi berupa permohonan rahmat dan ampunan
• Sholawat orang–orang yang beriman ( manusia dan jin ) ialah permohonan rohmat dan kemuliaan kepada Allah SWT. untuk Kanjeng Nabi SAW, seperti :
ALLOHUMMA SHOLLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD

2. Sebutkan dasar membaca Sholawat !
Dasar membaca Sholawat kepada Kanjeng Nabi SAW adalah :
Firman Alloh SWT dalam surat Al Ahzab ayat. 56:
Artinya: ‘‘ sesungguhnya Allah beserta para malaikatnya senantiasa bersholawat untuk Nabi SAW. Hai orang-orang yang beriman bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkan salam penghormatan padanya (Nabi SAW.).

3. Bagaimana hukumnya membaca ? jelaskan !

Mengenai hukum membaca Sholawat, ada beberapa pendapat dari Ulama ada yang Wajib Bil Ijmal, wajib satu kali semasa hidup, adapula yang berpendapat Sunnah .pendapat yang paling masyhur adalah Sunnah mu'akkad akan tetapi membaca Sholawat pada akhir Tasyahhud akhir dari sholat adalah Wajib, oleh karena itu sudah menjadi rukunnya sholat.

4. Kita Di samping mempersatukan pendapat para ulama tentang kedudukan hukumnya membaca Sholawat diatas yang lebih penting adalah menyadari dengan konsekwen bahwa membaca Sholawat kepada Nabi SAW merupakan kewajiban Moral dan keharusan budi nurani tiap–tiap manusia lebih–lebih kita kaum mu'minin, apa sebabnya!
karena disebabkan :
• Kita diperintah membaca Sholawat seperti ayat di atas.
• kita semua berhutang budi kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW yang tidak terhitung
  banyak dan besarnya , dhohiron wa batinan Syafa'atan wa Haqiqotan.
Faedah dan manfa'at membaca Sholawat kembali kepada yang membaca sendiri, keluarganya, masyarakat dan makhluk lain ikut merasakannya bacaan Sholawat tersebut.

5. Apa tujuan membaca sholawat dan bagaimana adabnya ?
Tujuan dari membaca Sholawat adalah Ikraman, tadhiman wa Mahabbah kepada Kanjeng Nabi SAW. Didalam membaca Sholawat kita harus memperhatikan adab– adab dalam membaca Sholawat tersebut.
Adapun adab–adab dalam membaca Sholawat antara lain :
• Niat ikhlas beribadah kepada Alloh SWT tanpa pamrih.
• Tadhim dan mahabbah kepada Rosululloh SAW.
• Hatinya HUDHLUR kepada Alloh SWT dan ISTIHDLOR ( merasa berada di hadapan Rosululloh SAW)
• TAWADDU' ( merendahkan diri ), merasa butuh sekali kepada pertolongan Alloh SWT, butuh sekali Syafa‘at Rosululloh SAW.
Adab tersebut merealisasi sabda Rosululloh SAW, sbb :
Artinya ‘‘ Ketika kamu sekalian membaca Sholawat kepada KU maka bagusilah bacaan Sholawat mu itu . sesungguhnya kamu sekalian tidak mengerti sekirannya hal tersebut diperlihatkan kepadaKU ‘‘

6.Apakah Manfa'at dan faedah membaca Sholawat
Manfa'at dan faedah membaca Sholawat antara lain :
• Membaca Sholawat satu kali, balas Alloh SWT rohmat dan maghfiroh sepuluh kali, membaca sepuluh kali dibalas 100 X dan seratus kali membaca Sholawat dicatat dan dijamin bebas dari munafik dan bebas dari neraka, disamping digolongkan dengan para Syuhadak.
bersabda :
“Barang siapa membaca sholawat kepada-Ku 10x, maka Alloh SWT membalas Sholawat kepadanya 100x, dan barang siapa membaca Sholawat kepadaku 100x, maka Alloh SWT menulis pada antara kedua matanya; "bebas d2ri munafzq dan bebas dari neraka ", dan Alloh SWT menempatkan besok pada Yaumul Qiyamah bersama-sama dengan para Syuhadak”.
• Sebagai amal kebagusan, penghapusan keburukan dan sebagai pengangkat derajat si pembaca Sholawat.
 Rosulullooh SAW bersabda
''Ya benar, telah datang kepada-ku seorang pendatang dari Tuhan-Ku kemudian berkata : barang siapa diantara ummat-mu membaca Sholawat kepada-mu satu kali, maka sebab bacaan Sholawat tadi Alloh SWT menuliskan baginya 10 kebaikan, dan mengangkat derajatnya 10 tingkatan, dan.Alloh SWT membalas sholawat kepadanya sepadan dengan sholawat yang ia baca ".

7. Manusia yang paling banyak membaca Sholawat , dialah yang paling utama disisi Rosululloh SAW dan yang paling dekat dengan Beliau besok di hari qiyamat Rosulullooh SAW bersabda :
“Sesungguhnya manusia yang paling utama disisi-ku pada hari Qiyamah adalah mereka yang paling banyak bacaan Sholawatnya kepada-Ku"
ROSULULLOH SAW BERSABDA :
'Yang paling banyak diantara kamu sekalian bacaan sholawatnya kepada-Ku, dialah paling dekat dengan Aku besok dt hari Qiyamat. (DARI KITAB SA'ADATUD DAROINI HAL : 58).

8. Sholawat berfungsi Istighfar dan memperoleh jaminan maghfiroh dari Alloh SWT.
ROSULULLOH SAW BERSABDA :
"Bacalah kamu sekalian sholawat kepada-Ku, maka sesungguhnya bacaan Sholawat kepada-Ku itu menjadi penebus dosa dan pembersih bagi kamu sekalian dan barang siapa membaca Sholawat kepada-ku satu kali, Alloh SWT membalas kepadanya sepuluh kali (RIWAYAT IBNU ABI 'ASHIM DARI ANAS bin' MALIK)

9. Sholawat merupakan pengawal do‘a dan memperoleh keridhoan serta pembersih amal–amal kita.
ROSULULLOH SAW BERSABDA
'Sholawat kamu sekalian kepada-Ku itu merupakan pengawal bagi do'a kamu sekalian dan memperoleh keridloan Tuhan-mu, dan merupakan pembersih amal-amal kamu sekalian (RIWAYAT DAELAMI DARI SAYYIDINA 'ALI KAROMALLOOHU WAJHAH).
• Merupakan kunci pembuka hijabnya doa hamba kepada Alloh SWT dan menjadi jaminan terkabul nya semua do‘a.
ROSULULLOH SAW BERSABDA:
"Segala macam doa itu terhijab~ (terhalangltertutup), sehingga permulaannya berupa pujian kepada Alloh 'Azza wa Jalla dan sholawat kepada Nabi SAW kemudian berdo'a, maka do'anya itu diijabahi". (RIWA YA T IMAM NASAI).
• Orang yang membaca Sholawat 100 X setiap hari, akan di kabulkan 100 maca, hajat oleh Alloh SWT, yang 70 macam untuk kepentingan akhirat danyang 30 macam untuk kepentingan di dunia
ROSULULLOH SAW BERSABDA:
"Barang siapa membaca Sholawat kepada-KU tiap hari 100 kali, maka Alloh SWT mendatangkan 100 macam hajatnya, yang 70 macam untuk kepentingannya di akhirot, dan yang 30 macam untuk kepentingannya di dunia " * (DIKELUARKAN OLEH IBNU MUNDIR DARI JABIR).
• Orang yang membaca Sholawat 1000 X setiap hari, tidak akan mati sehingga dia melihat tempatnya di sorga.
ROSULULLOH SAW BERSABDA:
'Barang siapa membaca Sholawat kepada-Ku tiap hari seribu kali, dia tidak akan mati sehingga dia melihat ,tempatnya di surga". (DARI ANAS bin MALIK).
• Orang yang menulis Sholawat dimohonkan ampunan oleh para Malaikat
ROSULULLOH SAW BERSABDA:
"Barang siapa yang menulis sholawat kepada-Ku di dalam suatu kitab, maka Malaikat tidak henti-hentinya memohonkan ampun baginya selagi namaKU masih berada di dalam Kitab itu ".
• Bacaan Sholawat menjadi NUR pada hari Qiamat
ROSULULLOH SAW BERSABDA:
" Hiasilah ruangan tempat pertemuanmu, dengan bacaan Sholawat kepada-Ku, maka sesungguhnya bacaan Sholawat kamu sekalian kepada-Ku itu menladi 'NUR" dihari Qyamat” (DIRIWAYATKAN DARI ANAS bin MALIK)
• Bacaan Sholawat dapat untuk mencuci hati ( operasi mental ).
ROSULULLOH SAW BERSABDA:
'Segala sesuatu itu ada alat . pencuci dan pembasuh. Adapun alat pencuci hati seorang mu'min dan pembasuhnya dari kotoran yang sudah melekatIsudah berkarat itu dengan membaca Sholawat kepada-Ku -.(SA'AADA TUD DAROINI HAL : 511).
• Sholawat akan melancarkan semua usaha dan menghilangkan semua kesulitan hidup yang dihadapi.
ROSULULLOH SAW BERSABDA:
Barang siapa yang merasa sulit/ sukar menempuh sesuatu, maka sesungguhnya Sholawat itu akan membuka kesulitan dan menghilangkan kesusahan". (H.R. THOBRONI DARI ABI HUROIROH RAJ.

10. Kecaman terhadap orang yang tidak membaca Sholawat
Kecaman terhadap orang yang tidak membaca Sholawat antara lain :
• Dia tidak akan melihat wajah Rosulullah SAW
Sabda rosulullooh Saw :
" Tidak akan bisa melihat wajah-Ku tiga macam orang. satu, orang yang durhaka kepada kedua orangtuanya, nomor dua, orang yang meninggalkan (tidak mengerjakan) Sunnah-ku, dan tiga, orang yang tidak-membaca Sholawat kepada-Ku ketika (mendengar) Aku disebut di dekatnya (HADITS MARFU' DARI AISYAH RA).
• Tidak sempurna agamanya.
Sabda rosulullooh Saw :
'Barang siapa tidak mau membaca Sholawat kepada-Ku, maka tidak dianggap sempurna agamanya ". (RlWAYAT IBNU HAMDAN DARI IBNU MAS'UDI).
• Dia termasuk sebakhil–bakhil manusia.
Sabda rosulullooh Saw
"Barang siapa (mendengar) Aku disebut di dekatnya dan tidak membaca Sholawat kepada-Ku, maka dia itulah sebakhil-bakhil manusia" (RIWAYAT IBNU ABI ASHIM DARI ABI DZARRIN AL-GHIFFARI).
• Dia bukan golongan Rosululloh SAW.
Sabda rosulullooh Saw
"Barang siapa (mendengar) Aku disebut, didekatnya dan tidak membaca Sholawat kepadaKu, maka dia bukan dari golongan-Ku dan Akupun bukan dari golongan dia. Kemudian Rosululloh SAW melanjutkan sabdanya (dalam bentuk doa : Yaa Alloh, pertemukanlah orang yang suka berhubungan dengan Aku. dan putuskanlah (hubungan) orang yang tidak mau berhubungan dengan Aku (DIRIWAYATKAN DARI ANAS bin MALIK).

11. Jelaskan Keistimewaan membaca Sholawat pada hari jumat !
Keistimewaan membaca Sholawat pada hari jumat siang ataupun malam diterima langsung oleh Rosululloh SAW sendiri.
“Perbanyaklah membaca Sholawat kepada-Ku pada tiap hari Jum'at, maka sesungguhnya bacaan Sholawat ummat-Ku pada tiap hariJumat itu diperlihatkan kepada-Ku “(Diriwayatkan oleh Baihaqi dengan sanad Hasan dari Abi Umamah)

12. Bagaiman pandangan para ulama mengenai sholawat ?
Banyak pandangan–pandangan dan pendapat para ulama mengenai Sholawat. ada yang di angkat dari qoidah–qoidah agamis dan ada pula yang berdasarkan atas keyakinan dan pengaruh zaman Dzauqiyah dan hasil–hasil dari mukasyafah antara lain :
a. Bacaan Sholawat adalah jalan kesurga kata Abu Huroiroh RA.:
“Membaca Sholawat kepada Kanjeng Nabi SAW adalah jalan menuju ke sorga ".
b. Memperbanyak bacaan Sholawat suatu tanda golongan / ahli sunnah kata Sayyidina 'Ali Zainul 'Abidin bin Husain bin 'Ali bin Abi Tholib Rodliyallohu anhum :
“Tanda-tanda ahli Sunnah ialah memperbanyak bacaan Sholawat kepada Kanjeng Nabi Sholialloohu 'alaihi wa Sallam ".
c. Jalan yang paling dekat kepada Alloh SWT pada akhir zaman.
Jalan yang paling dekat (menuju) kepada Alloh SWT pada akhir Zaman khususnya bagi orang-orang yang berlarut-larut banyak dosa, adalah memperbanyak istighfar dan membaca Sholawat kepada Nabi SAW".(Dari Kitab Sa`aadatud Daroini).
d. Untuk menjernihkan hati dan Marifat Billah.
"Sesungguhnya membaca Sholawat kepada Kanjeng Nabi SAW itu (dapat) menerangi hati dan mewushulkan tanpa guru kepada Alloh SWT Dzat yang Maha Mengetahui segala perkara Ghaib ".. (Sa'aadatud Daroini Hal : 36).
f. Sholawat dapat mewusulkan tanpa guru.
“Secara keseluruhan, membaca Sholawat kepada Nabi SAW itu (dapat) mewushulkan kepada Alloh SWT tanpa guru. Oleh karena sesungguhnya Guru dan Sanad di dalam Sholawat itu adalah Shoohibush Sholawat (Ya'ni Rosululloh SAW), oleh karena Sholawat itu diperlihatkan kepada Beliau SAW dan Alloh SWT membalas (memberi) Sholawat kepada si Pembaca Sholawat. Berbeda dengan lainnya Sholawat dari bermacam-macam dzikir itu (harus) ada guru (mursyid) yang arif Billah. Kalau tidak, maka syetan akan masuk ke dalam amalan dzikir itu dan orang yang dzikir tidak dapat memperoleh manfaat daripada dzikirnya". (Juga disebutkan dalam Saaadatud Daroini hal : 90).

g. Sholawat diterima secara mutlak oleh Alloh SWT.
Kata Syekh Showi dalam Tafsir showinya :
'Dan sesungguhnya para Ulama' sudah sependapat bahwa sesungguhnya bermacam-macam amal itu ada yang diterima dan ada yang ditolak terkecuali Sholawat kepada Nabi SAW. Maka sesungguhnya Sholawat kepada Nabi SAW itu "Maqbuulatun Qothl'an "(pasti diterima) ". (Taqriibul Ushul Hal : 5 7).

f. Menambah rasa cinta kepada Allah SWT wa Rosulihi SAW.
“Berkata AI-Allamah Syamsuddin bin Qoyyim dalam Kitabnya Jalaail afham : sesungguhnya Sholawat itu menjadi sebab langsungnya rasa cinta kepada Alloh SWT wa Rosulihi SAW & dapat meningkat berlipat-lipat rasa cintanya. Cinta yang demikian itu menjadi ikatan daripada beberapa ikatannya iman, dimana iman itu tidak bisa sempurna kecuali dengannya -.

g. Tercetaknya pribadi Rosululloh SAW dalam hati orang yang membaca Sholawat.
Setengah dari pada faedah membaca Sholawat yang paling besar adalah tercetaknya Shuroh Rosululloh SAW di dalam hati si pembaca Sholawat (Sa'aadatud Daroini Hal : 106).

h. Orang yang ahli Sholawat ketika sakaratul maut dirawuhi oleh Beliau SAW.
"Barang siapa keadaan hidupnya memperbanyak Sholawat kepada Rosululloh SAW, maka ia berhasil mendapat kebahagiaan yang besar sekali, karena ketika sakarotul Maut Rosululloh SAW rawuh di hadapannya (Sa'aadatud Daroini Ha : 516).
i. Mudah mimpi ketemu Rosulullooh saw.
"Sesungguhnya memperbanyak Sholawat dengan mernakai redaksi yang mana saja berfaedah bisa bermimpi ketemu Rosululloh SAW, dan apabila berhasil dengan sungguh-sungguh memperbanyak serta membiasakan/ melanggengkan, maka pembaca Sholawat itu meningkat bisa melihat Rosululloh SAW dalam keadaan jaga ".
Beliau almukarom Asy Syekh Al-'Arif Billah Romo K.H. Abdoel Majid Ma'roef Mualif Sholawat Wahidiyyah berkata antara lain
''Membaca sholawat adalah termasuk ibadah sunnah yang paling mudah. Artinya tidak ada syarat-syarat tertentu seperti pada ibadah-ibadah sunnah lainnya. Dan diberi bermacam-macam kebaikan yang tidak diberikan didalam ibadah-ibadah sunah lainnya seperti membaca Qur'an , dzikir, sholat sunnah dan lainnya. Yaitu membaca sholawat spontan menerima Syafa'at dari membaca sholawat itu sendiri. Disamping itu membaca Sholawat sudah mengandung dzikir, istighfar dan mengandung Do'a Li-Qodloil hajat. ini bukan berarti dengan membaca sholawat, tidak usah yang lain-lain bukan berarti begitu tapi kita harus ‘‘YUKTI KULLAA DZI HAQQIN HAQQAH''.dengan mengisi di segala bidang .”

13. Segalah macam Sholawat mempunyai kedudukan yang sama tetapi satu dengan yang lain mempunyai fadlilah yang berbeda – beda, apa sebabnya !
Segalah macam Sholawat mempunyai kedudukan yang sama tetapi satu dengan yang lain mempunyai fadlilah yang berbeda – beda, ini di sebabkan adanya beberapa faktor yang berpengaruh terhadap fadlilah Sholawat yaitu disamping dari Alloh SWT dan Syafaat Rosululloh SAW, falilahnya ada hubungannya dengan :
• Kondisi Muallif Sholawat terutama kondisi batiniyah
• Susunan Redaksi Sholawat
• Situasi dan kondisi masyarakat ketika Sholawat itu di ta‘lif
• Tujuan Sholawat itu di ta‘lif
• Situasi dan kondisi si pembaca Sholawat.
• Adab lahir dan batin ketika membaca Sholawat.

14. Macam macam Sholawat dapat di golongkan menjadi 2 golongan yaitu Sholawat Ma‘tsuroh Sholawat Ghoiru Matsuroh. Jelaskan !
a. Sholawat Ma‘tsuroh : Sholawat yang redaksinya langsung dari Alloh SWT misalnya Sholawat Ibrohimiyah, yaitu seprti dalam bacaan Tasyahhud akhir Sholawat tersebut tidak ada kalimat SAYYIDINAnya. Ini menunjukkan akan keluhuran budi Kanjeng Nabi SAW, selalu sederhana dan tawaddu,yang harus di tiru oleh para umat , adapun kita sering membaca kalimat Sayyidina itu ditambahkan dari para sahabat, sebagai pernyataan penghormataan , ikroman wa mahabbatan.
firman Alloh SWT :
janganlah kamu sekalian memanggil / menyebut pada Rosul seperti halnya engkau memanggil / menyebut diantara kamu sekalian".
Sabda Rosululloh SAW : .
''Saya gusti (pemimpinnya) anak cucu Adam tidak Saya tonjol-tonjolkan (sombong) dan saya permulaannya orang yang dibangunkan dari kubur, dan Saya permulaannya orang yang memberi Syafa'at (pertolongan), dan permulaannya orang-orang yang mendapat syafa'atNYA, ditangan saya benderanya pujian & dibawah bendera itu Nabi Adam AS beserta anak cucunya".
b. Sholawat Ghoiru Matsuroh : Sholawat ghoiro ma'tsuroh yaitu: yaitu sholawat yang disusun oleh selain kanjeng nabi SWT yaitu : yaitu oleh para sahabat, tabi'in, ailiyak, para ulama' dan umumnya orang islam. Misalnya: Shollawat nariyah, munjiyat, badawi, bardah dan masih banyak lagi. Diantara sholawat Wahidiyyah.

15. Macam-macam nama sholawat dapat dibagi 2 bagian sebutkan !.
Macam-macam nama sholawat dapat dibagi 2 bagian yaitu :
• Nama sholawat yang disesuaikan dengan maksud Do'a yang terkandung didalamnya . misalnya : Sholawat Wahidiyyah, Nariyyah
• nama sholawat disesuaikan dengan nama muallifnya. Misalnya: sholawat badawi (Disusun oleh imam badawi), sholawat masyisiyah (disusun oleh syekh abdul salam Bin Masysyi Ghouts Fii Zamanihi).

16. Ada berapa macam redaksi sholawat ? sebutkan !
Ada berapa macam redaksi sholawat yaitu :
a. Sholwat yang berbentuk permohonan kepada Allah SWT seperti :
ALLOHUMMA SHOLLI 'AALA SAYYIDINAA MUHAMMAD
b. Sholawat yang langsung dihaturkan kepada beliau nabi muhammad SAW misalnya :
ASSHOLAATU WASSALAAMU 'ALAIKA WA 'ALAA ALIKA YAA SAYYIDII YAA ROSULALLOH
c. Sholawat yang redaksinya hanya merupakan kalam khobar :
SHOLLALLOHU 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD.

17. Bagaiman Kisah membacanya Sholawat Nabi Adam AS dan Nabi Musa A.S kepada Muhammad SAW
Kisah membacanya Sholawat Nabi Adam AS dan Nabi Musa A.S kepada Muhammad SAW adalah :
• Kisah Nabi Adam AS membaca Sholawat kepada Rosululloh SAW.
Diceritakan dalm Hadits (Sa'aadatud Daroini hal;88).
Ketika Alloh SWT 'azza,waJalla telah menciptakan Nabi Adam AS nenek moyang kita dan setelah membukakan penglihatan matanya, maka memandanglah Nabi Adam AS pada 'ARSY dan melihat tulisan 'MUHAMMAD' diatas 'PENDOP0'-NYA'ARSY, maka maturlah kepada Alloh,-: Duhai Tuhanku, adakah orang yang lebih mulya disampingMU selain aku".Jawab Alloh SWT: "Benar, Yaitu nama seorang Nabi dari keturunan-mu yang lebih mulya disamping-MU dari pada engkau.Dan jika tidak karena Dia, AKU tidak menciptakan langit, bumi,surga dan neraka"
Setelah Alloh menciptakan Ibu Hawa dari tulang rusuk kiri Nabi Adam AS, maka Nabi Adam AS mengarahkan pandangannya keatas dan terlihatlah olehnya "satu makhIuq" yang lain dari padanya seorang wanita cantik jelita yang karenanya Alloh SWT memberikan rasa syahwat kepada Nabi Adam AS. Dan ketika itu maturlah Nabi Adam AS kepada Alloh SWT :
Maturnya : Muhai Tuhanku, siapakah gerangan itu ?
Jawab Alloh : 'Itu Hawa".
Nabi Adam AS: "Kawinkanlah aku Yaa Alloh dengan dia".
Alloh SWT : "Beranikah engkau membayar maskawinnya ?"
Nabi Adam AS: "Berapakah maskawinnya ?
Alloh SWT :"Supaya engkau membaca Sholawat kepada yang mempunyai nama (Muhammad SAW), 10 kali".
Nabi Adam AS: "JIka kulakukan itu apakah Tuhan telah mengawinkan dia dengan aku?"
Alloh SWT : "Benar demikian".
Kemudian Nabi Adam AS membaca Sholawat sepuluh kali kepada Junjungan kita Kangeng Nabi Besar Muhammad SAW. Maka bacaan Sholawat sepuluh kali itu sebagai maskawinnya Ibu Hawa.
. KISAH NABI MUSA MEMBACA SHOLAWAT KEPADA ROSULULLOH SAW.
Dikisahkan di dalam Kitab "Syifa'ul Asqom", Syekh Al Hafidz Abi Nuaem menceriterakan bahwa menurut hadits ada diceriterakan wahyu Alloh SWT kepada Nabi Musa AS sebagai berikut :
Firman : Alloh *"Wahai Musa, apakah-engkau ingin AKU ' lebih dekat kepadamu dari dekatnya kalammu terhadap lesanmu, supaya AKU lebih dekat kepadamu daripada dekatnya pandangan matamu terhadap matamu dan supaya AKU lebih dekat kepadamu daripada dekatnya rohmu terhadap badanmu. ?
Jawab Nabi Musa AS : "benar duhai Tuhanku''.
Firman Alloh : "Perbanyak membaca Sholawat kepada Muhammad Nabi-KU''

Manfaat Membaca Sholawat

Ibnul Qoyyim menyebutkan 20 manfaat sholawat untuk nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan perintah Allah subhaanahu wa ta’aala
2. Mendapatkan sepuluh sholawat dari Allah bagi yang membaca sholawat satu kali.
3. Ditulis baginya sepuluh kebaikan dan dihapus darinya sepuluh kejahatan.
4. Diangkat baginya sepuluh derajat.
5. Kemungkinan doanya terkabul bila ia mendahuluinya dengan sholawat, dan doanya akan naik menuju kepada Tuhan semesta alam.
6. Penyebab mendapatkan syafa’at sollallohu ‘alaihi wa sallam bila diiringi oleh permintaan wasilah untuknya atau tanpa diiringi olehnya.
7. Penyebab mendapatkan pengampunan dosa.
8. Dicukupi oleh Allah apa yang diinginkannya.
9. Mendekatkan hamba dengan nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam pada hari kiamat.
10. Menyebabkan Allah dan malaikat-Nya bersholawat untuk orang yang bersholawat.
11. Nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam menjawab sholawat dan salam orang yang bersholawat untuknya.
12. Mengharumkan majelis dan agar ia tidak kembali kepada keluarganya dalam keadaan menyesal pada hari kiamat.
13. Menghilangkan kefakiran.
14. Menghapus predikat “kikir” dari seorang hamba jika ia bersholawat untuk nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam ketika namanya disebut.
15. Orang yang bersholawat akan mendapatkan pujian yang baik dari Allah di antara penghuni langit dan bumi, karena orang yang bersholawat, memohon kepada Allah agar memuji, menghormati dan memuliakan rasul-Nya, maka balasan untuknya sama dengan yang ia mohonkan, maka hasilnya sama dengan apa yang diperoleh oleh rasul-Nya.
16. Akan mendapatkan berkah pada dirinya, pekerjaannya, umurnya dan kemaslahatannya, karena orang yang bersholawat itu memohon kepada Tuhannya agar memberkati nabi-Nya dan keluarganya, dan doa ini terkabul dan balasannya sama dengan permohonannya.
17. Nama orang yang bersholawat itu akan disebutkan dan diingat di sisi Rasul sollallohu ‘alaihi wa sallam seperti penjelasan terdahulu, sabda Rasul: “Sesungguhnya sholawat kalian akan diperdengarkan kepadaku.” Sabda beliau yang lain: “Sesungguhnya Allah mewakilkan malaikat di kuburku yang menyampaikan kepadaku salam dari umatku.” Dan cukuplah seorang hamba mendapatkan kehormatan bila namanya disebut dengan kebaikan di sisi Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam.
18. Meneguhkan kedua kaki di atas Shirath dan melewatinya berdasarkan hadits Abdurrahman bin Samirah yang diriwayatkan oleh Said bin Musayyib tentang mimpi Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam: “Saya melihat seorang di antara umatku merangkak di atas Shirath dan kadang-kadang berpegangan lalu sholawatnya untukku datang dan membantunya berdiri dengan kedua kakinya lalu menyelamatkannya.” [H.R. Abu Musa Al-Madiniy]
19. Akan senantiasa mendapatkan cinta Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam bahkan bertambah dan berlipat ganda. Dan itu termasuk ikatan Iman yang tidak sempurna kecuali dengannya, karena seorang hamba bila senantiasa menyebut nama kekasihnya, menghadirkan dalam hati segala kebaikan-kebaikannya yang melahirkan cinta, maka cintanya itu akan semakin berlipat dan rasa rindu kepadanya akan semakin bertambah, bahkan akan menguasai seluruh hatinya. Tetapi bila ia menolak mengingat dan menghadirkannya dalam hati, maka cintanya akan berkurang dari hatinya. Tidak ada yang lebih disenangi oleh seorang pecinta kecuali melihat orang yang dicintainya dan tiada yang lebih dicintai hatinya kecuali dengan menyebut kebaikan-kebaikannya. Bertambah dan berkurangnya cinta itu tergantung kadar cintanya di dalam hati, dan keadaan lahir menunjukkan hal itu.
20. Akan mendapatkan petunjuk dan hati yang hidup. Semakin banyak ia bersholawat dan menyebut nabi, maka cintanyapun semakin bergemuruh di dalam hatinya sehingga tidak ada lagi di dalam hatinya penolakan terhadap perintah-perintahnya, tidak ada lagi keraguan terhadap apa-apa yang dibawanya, bahkan hal tersebut telah tertulis di dalam hatinya, menerima petunjuk, kemenangan dan berbagai jenis ilmu darinya. Ulama-ulama yang mengetahui dan mengikuti sunnah dan jalan hidup beliau, setiap pengetahuan mereka bertambah tentang apa yang beliau bawa, maka bertambah pula cinta dan pengetahuan mereka tentang hakekat sholawat yang diinginkan untuknya dari Allah.

Sholawat dan salam untuk nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya

Kemuliaan dan Keagungan Shalawat (Bag-4)

Orang yang sering membaca shalawat kepada Nabi saw hidupnya di jauhkan dari kesedihan dan kerupekan, baik sewaktu di dunianya maupun di akhiratnya kelak, sehingga ia menjalani hidupnya dengan damai dan sejahtera. Lebih - lebih untuk kehidupannya di akhirat, ia akan mendapat syafaat dari Nabi saw sehingga ia tidak akan mengalami kesedihan, baik pada saat penimbangan amal, ketika berada di mahsyar maupun saat melewati shirat.
Mungkin banyak yang tidak tau bahwa majelis yang di dalamnya ada bacaan shalawat akan menebarkan aroma yang sangat harum. Hanya orang - orang yang memiliki keistimewaan dan kelebihan yang bisa merasakannya.
Begitu mendasarnya bacaan shalawat dalam tatanan akidah dan syariah, sampai menjadi rukun shalat dan khotbah jum'at. Karena itu orang yang melakukan shalat tanpa membaca shalawat pada nabi saw, maka shalatnya tidak sah.
Hal ini membuktikan bahwa shalawat adalah inti dari segala aktifitas ibadah seorang hamba kepada Allah. Dalam beribadah tanpa disertai shalawat sepertinya ada sesuatu yang ganjil dan kurang sempurna, hingga bisa menyebabkan amal ibadah tersebut tidak sampai kepada Allah.
Orang yang membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw akan mendapat pahala yang berlipat ganda, karena membaca shalawat kepada beliau adalah termasuk bagian dari cara menghormati dan memuliakan beliau, yang posisinya dan kemulyaannya pada seluruh mahluk di alam ini. Oleh sebab itu orang yang membaca shalawat akan mendapat balasan rahmat yang luar biasa.
Salah satu dari sekian banyak keuntungan membaca shalawat, bahwa shalawat itu dapat membela orang yang membacanya ketika ia mengalami kesulitan di alam kubur maupun di akhirat, yang di akibatkan oleh amal perbuatannya selama hidup di dunia.
Sebaliknya rugi besar orang yang tidak mau membaca shalawat, sebab ia akan mengalami kesengsaraan dan penderitaan yang tidak ada ujung pangkalnya, ia akan mempertanggung jawabkan semua perbuatannya di hadapan Allah sendirian, tanpa ada orang yang mau menolong dirinya.
Diantara kenikmatan dan kebahagiaan yang luar biasa diakhirat nanti adalah bisa bertemu rosulullah. Tidak semua umat manusi bisa menjumpai beliau kecuali orang - orang yang mencintainya. Mencintai Rosulullah tidak cukup hanya di ucapkan di bibir saja, tetapi harus di buktikan dalam bentuk sering membaca shalawat kepadanya dan mengikuti sunah - sunahnya sebab bacaan shalawat adalah sebagai sarana untuk bisa melihat beliau di akhirat kelak.
Orang yang paling kikir dalam pandangan Rosulullah saw adalah dimana nama beliau disebutkan ia tidak mau membaca shalawat kepadanya. Membaca shalawat saja yang tidak membutuhkan modal dan biaya serta tempat tertentu tidak mau mengucapkannya, apalagi sampai mengeluarkan harta bendanya, jelas ia akan lebih bakhil lagi.
Agar diri tidak dinilai bakhir atau kikir oleh Rosulullah maka bacalah shalawat ketika nama beliau disebut. Lebih bagus lagi, sering membaca shalawat tanpa di batasi oleh waktu dan tempat meskipun tidak mendengar nama beliau disebut.
Diperbolehkan membaca shalawat kepada para nabi atau rosul selain Nabi Muhammad saw, Sebab mereka juga utusan Allah, yang harus di hormati dan di mulyakan dengan cara membaca shalawat kepada mereka.
Membaca shalawat ini di anjurkan kepada keluarga Nabi saw, sebab memulyakan keluarga beliau sama dengan menghormati dan mencintai beliau. Bagaimanapun juga Rosulullah tidak bisa di pisahkan dengan keluarganya yang banyak membantu perjuangan beliau dalam menegakkan panji ketauhidan di muka bumi ini. Maka wajar kalau membaca shalawat kepada beliau di anjurkan juga untuk membaca shalawat kepada keluarga beliau.
Banyak orang awam yang tidak tau bahwa shalawat adalah sebagai jalan menuju surga. Karena dengan banyak membaca shalawat secara otomatis orang itu akan sering menyebut nama Allah dan kekasihnya, yaitu nabi Muhammad saw. Dengan cara seperti ini lambat laun hatinya menjadi lunak karena rasa mahabahnya kepada Allah dan kekasihnya, semakin ia bertambah rasa cintanya kepada Allah dan RosulNya, maka semakin tekun pula ia dalam beribadah.
Orang yang bershalawat kepada Nabi saw, ia akan di ampuni dosa-dosanya, di angkat derajatnya dan di lipat gandakan pahalanya. Dengan demikian, ia akan mudah masuk surga.
Tidak hanya orang yang membaca shalawat saja yang di mulyakan Allah, orang yang menulis shalawatpun di mulyakan Allah. Karena menulis shalawat ini termasuk golongan orang yang mencintai Rosulullah.
Dengan demikian, orang yang mengarang kitab, para siswa, para ulama, para ustad dan kaum muslimin pada umumnya akan senang menulis shalawat di kitabnya atau buku catatannya, sebab mereka akan mendapat pahala selama tulisan shalawatnya itu masih ada. Terlebih lagi bila tulisan shalawat tersebut juga di amalkan.
Adapun tempat yang di anjurkan untuk membaca shalawat, karena fadlillah yang di dapat di dalamnya sangat besar sekali. Selain itu, ada juga tempat tertentu yang di wajibkan untuk membaca shalawat karena terkait langsung dengan ritual ibadah.
Orang yang tidak mau membaca shalawat kepada Nabi saw mereka akan terhina di akhirat nanti seba sudah banyak hadits, atsar maupun fatwa ulama yang menjelaskan tentang tidak terpujinya orang yang enggan membaca shalawat, bahkan ada di antara para ulama yang mengecam terhadap orang yang tidak mau membaca shalawat kepada nabi saw. Karena membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw itu merupakan bukti dari rasa cintanya kepada Nabi saw. Sampai Al - Qur'an pun menganjurkan kepada kaum muslimin agar senantiasa membaca shalawat kepada nabinya.
Tidak ada seorang nabi maupun rosul yang memiliki keistimewaan melebihi Rosulullah saw dalam segala hal. Ini menunjukan ketinggian dan kemulyaan beliau di bandingkan dengan para rosul yang lain. Karena itu beliau di juluki "sayyidul anbiya" (junjungannya para nabi).
Masih banyak lagi keistimewaan - keistimewaan lain yang hanya di miliki oleh Rosulullah saw. Hal ini membuktikan kalau ia memang benar - benar manusia sempurna dan mulia, yang di ciptakan oleh Allah untuk di jadikan contoh dan panutan bagi seluruh mahluk di alam raya ini.
Rosulullah saw di ciptakan oleh Allah memiliki tubuh yang sempurna, yang meliputi warna kulitnya, tingginya, berat badannya, keelokan wajahnya, gigi - giginya, rambutnya sampai ketajaman pandangan matanya. Kesempurnaan anggota tubuhnya merupakan cermin dari kepribadiannya yang agung.
Oleh karena itu, haram hukumnya menggambar Rosulullah saw dalam bentuk apapun. Berdasarkan beberapa hadits shahih bahwa wajah Rosulullah saw itu tidak bisa diserupai oleh siapapun, meskipun iblis. Ini merupakan suatu kelebihan dan keistimewaan yang di berikan oleh Allah kepadanya.
Banyak para ahli sejarah yang tidak mampu menggambarkan kesempurnaan dan ketampanan wajah Rosulullah saw secara persis. Ia memiliki banya kelebihan secara fisik dibandingkan dengan fisik para nabi Allah yang lain. Maka tidak mengherankan bila ada perawi yang mengatakan bahwa Rosulullah saw itu lebih tampan wajahnya di bandingkan dengan nabi Yusuf as.
Rosulullah saw memang benar - benar manusia suci dalam arti yang sebenarnya, ia terjaga dari segala bentuk kemaksiatan dan kemungkaran sejak kecil. Hati beliau bersih dari segala bentuk noda dan kotoran jiwa. Karena itu ia tidak punya rasa hasud, dendam, berprasangka buruk, mudah marah, mudah tersinggung, meskipun di ludahi, di aniaya, di hujat, dan di lempari dia tidak punya rasa dendam dan jengkel sedikitpun tehadap orang yang menyakiti dirinya.
Karena kebersihan jiwa dan raganya ini sampa setan tidak bis menyerupai bentuk Rosulullah saw, meskipun dalam mimpi. Apa lagi sampai menggodanya jelas tidak akan bisa sebab beliau selalu di lindungi oleh Allah SWT.
Setan tidak dapat mengganggu Rosulullah saw secara langsung, maka ia menggunakan musuh - musuh beliau sebagai alat.
Dengan selamatnya Rosulullah saw dari gangguan setan sejak kelahirannya sampai beliau wafat, menunjukan bahwa apa yang ia katakan dan ia lakukan itu senantiasa berada dalam jalur kebenaran dalam bimbingan Allah. Sehingga beliau patut di contoh dan di tiru segala perbuatannya karena ada jaminan kalau dia tidak bisa di jama oleh setan dalam segala bentuknya. Dengan demikian orang yang mengikuti sunah Rosulullah saw pasti berada dalam jalan kebenaran. Sebab kepribadian beliau, kata beliau, tingkah laku beliau, dan hati beliau senantiasa suci sejak kelahirannya, jauh dari gangguan dan tipu daya setan yang mengajak pada kemungkaran dan kemaksiatan.

Kemuliaan dan Keagungan Sholawat (Bag-3)

Mengapa membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw sama dengan mendekatkan diri pada Allah? Sebab dalam shalawat itu tercantum pula nama Allah. Semakin sering orang bershalawat kepada Nabi Muhammad saw, maka semakin sering pula orang itu menyebut nama Allah.
Dengan demikian, selain dirinya menunjukan rasa mahhabah (kecintaannya) kepada Nabi Muhammad saw dengan bacaan shalawatnya, juga selalu ingat kepada Allah, Dzat Yang Menciptakannya. Inilah diantara inti dari firman Allah kepada Musa, sebagaimana disebutkan diatas.
Shalawat itu bisa mengharumkan bau jenazah. Peristiwa yang tidak masuk akal dan bersifat irrasional ini terjadi pada masa pemerintahan Umar Bin Khatab ra. Karena ketekunannya membaca shalawat, orang ahli maksiat yang di pandang buruk oleh masyarakat setempat karena tingkah lakunya yang menyimpang dari tatanan syariah dan kebiasaan yang buruk, namun ketika mati jenazah berbau harum semerbak, laksana keharuman minyak kasturi.
Demikian diantara keistimewaan membaca shalawat dengan istiqamah, keuntungannya bisa di rasakan langsung sewaktu di dunia, sampai jenazahnya berbau harum, tidak seperti aroma jenazah pada umumnya.
Ada lagi keistimewaan shalawat, yaitu shalawat dapat menyelamatkan hukuman peradilan. Shalawat dapat menjadi perantara datangnya pertolongan Allah kepada seseorang yang banyak membaca shalawat kepada kekasih Allah, yaitu Nabi Muhammad saw, ketika dirinya mengahadapi ketidakadilan dalam urusan peradilan.
Membaca shalawat pada Nabi bisa menyelamatkan seseorang dikala mengahadapi kesulitan, baik di dunia maupun di akhirat.
Praktek shalawat juga bisa di pakai untuk melihat mimpi terhadap sesuatu yang gaib, yang tidak bisa dirasionalkan juga tidak bisa di analisa secara ilmiah, tapi ini kenyataan.
Demikianlah diantara hikmah shalawat yang dapat dipakai untuk mengetahui keadan sesuatu yang bersifat gaib, yang tidak mungkin dilakukan oleh orang biasa, kecuali untuk mereka yang memiliki keistimewaan yang di berikan oleh Allah kepadanya, atau melakukan praktek tertentu yang memiliki derajat dan prioritas tinggi, seperti membaca shalawat .
Shalawat diletakan dibawah Arsy. Derajat kemuliaan shalawat ini sungguh luar biasa, setiap shalawat yang di baca oleh seorang hamba, maka bacaan shalawatnya itu dibawa oleh para malaikat untuk diletakan di bawah Arsy guna dilaporkan kepada Allah.
Oleh karena itu, ketika membaca shalawat bacalah dengan bacaan yang benar, jangan asal - asalan dalam mengucapkannya, apalagi sampai mempermainkannya, sebab shalawat yang kita baca ini dihaturkan kehadirat Allah oleh para malaikat.

Shalawat bisa merubah wajah mayat. Orang yang suka makan barang riba ketika mati wajahnya berubah seperti wajah keledai, namun ada suatu keanehan yang terjadi pada masa hidupnya Sufyan ats-Tsauri. Ada seseorang yang setiap harinya sudah biasa makan barang riba, hampir semua makanan yang masuk ke perutnya dapat di pastikan berbau riba. Tetapi anehnya ketika ia menonggal dunia wajahnya justru bercahaya, bersinar bagaikan bulan purnama. Ketika diselidiki salah satu penyebabnya ternyata adalah saat hidupnya ia tekun membaca shalawat kepada Nabi saw.
Memang luar biasa keistimewaan shalawat. Ia bisa memberikan syafaat tidak hanya di akhirat saja. Pada saat matipun orang yang banyak membaca shalawat akan mendapatkan syafaatnya. Inilah amalan ibadah yang pahalanya langsung menjadi tanggung jawab Rasulullah saw.
Salah satu diantara keistimewaan shalawat, bahwa shalawat itu langsung di serahkan kepada Nabi saw, dan Nabi pun bisa mendengar orang yang membaca shalawat kepadanya. Ini menunjukan betapa agung dan mulyanya derajat beliau di hadapan Allah, sampai ia bisa mendengar langsung orang yang membaca shalawat kepadanya, meskipun beliau sudah meninggal ribuan tahun, sebagai mana yang di janjikan oleh Allah kepadanya.
Keterangan di atas membuktikan begitu besar penghormatan beliau terhadap orang yang membaca shalawat, sampai ia rela menjadi saksi bagi orang yang membaca shalawat padanya atas kebaikan amal ibadah orang tersebut di hadapan Allah nanti, maka rugi besar orang yang tidak mau membaca shalawat kepada beliau. Tidak ada amal ibadah dari umat Muhammad saw yang bisa diterima dan di dengar langsung oleh nabinya selain praktek shalawat.
Shalawat menghilangkan kefakiran. Salah satu rahasia shalawat yang tidak banyak diketahui orang, bahwa shalawat itu bisa menyebabkan orang yang membacanya bisa hidup tentram dan berkecukupan, tidak jatuh miskin dan sengsara dalam kehidupannya. Tidak miskin bukan berarti kaya raya, tetapi segala kebutuhannya sehari-hari bisa di penuhi, tidak sampai menyusahkan orang lain.
Oleh karena itu, shalawat hendaknya dijadikan pegangan oleh setiap umat muslim, sebagai bekal dalam perjalanan hidup di dunia dan di akhirat meskipun shalawat bisa membuat orang yang membacanya tidak jatuh miskin, tetapi hendaknya jangan berpangku tangan, usaha bekerja harus tetap dilakukan karena kita ini masih dalam tingkatan syariat. Artinya segala sesuatu bisa berhasil bila di sertai dengan ketekunan dalam berusaha tidak dengan bimsalabim abra kadabra.
Diantara pahala orang yang membaca shalawat bahwa setiap shalawat yang dibacanya itu akan di ganti oleh Allah dengan seorang malaikat. Malaikat inilah yang selalu membaca shalawat untuk dirinya sampai hari kiamat. Dengan banyak membaca shalawat maka banyak pula malaikat yang membaca shalawat untuk dirinya.
Melihat begitu besarnya pahala membaca shalawat, maka keterlaluan sekali bila ada orang tidak mau membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw.Orang seperti ini yakin tanpa membaca shalawat ia bisa masuk surga karena telah memiliki pahala yang banyak. Padahal keyakinan seperti ini adalah sangat menyesatkan dan bisa menjerumuskan dirinya dalam kefasikan, karena perbuatannya itu telah di bungkus dengan ketakaburan.
Ada bulan tertentu dimana orang yang membaca shalawat pada bulan itu akan mendapat pahala yang berlipat ganda, seperti membaca shalawat pada bulan sya'ban. Di bulan ini orang yang membaca shalawat akan mendapat balasan pahala yang di berikan kepada para nabi.
Orang yang banyak membaca shalawat ia akan mati dalam kondisi tenang. Maksudnya keluarnya roh dari badannya sangat halus, ia tidak akan mengalami sakaratul maut yang sangat menyakitkan. Hal ini disebabkan dari shalawat yang dibacanya itu.
Mudah - mudahan Allah melepaskan roh kita dalam kondisi baik, yang halus dan sangat pelan sekali, sehingga mati dalam kondisi sempurna.

Kemuliaan dan Keagungan Sholawat (Bag-2)

Shalawat bila dibaca secara istiqomah dengan penuh keikhlasan, disertai rasa hormat dan mahabbah kepada Rasulullah, insyaallah pembacanya tidak akan jatuh miskin, akan tercukupi kehidupannya sehari-hari, tidak sampai merepotkan dan menyusahkan orang lain.
Diantara tanda dari orang yang banyak membaca shalawat kepada Nabi saw adalah wajahnya ketika dirinya berkumpul dengan semua makhluk dipadang mahsyar. Juga bercahaya ketika saat melewati shirat, yaitu jembatan penyebrangan yang ada diatas neraka sebagai jalan menuju surga. Padahal waktu itu, banyak orang yang melewati shirat mukanya dan tubuhnya menjadi hitam pekat karena uap dari bara api neraka. Hal ini tidak terjadi pada para nabi, orang shaleh termasuk orang orang yang banyak membaca shalawat, justru cahaya mereka akan bersinar saat melewati shirat.
Bercahayanya wajah adalah sebagai tanda bahwa dirinya adalah calon penghuni surga, yang ringan hisabnya dan selamat saat melewati shirat. Orang seperti ini kebahagiaannya sudah terpancar dari kemilauan sinar wajahnya. Bahkan cahaya yang menyelimuti dirinya itu jika dibagi untuk menerangan seluruh makhluk yang ada di alam ini akan mencukupi. Sebagaimana penjelasan hadis di bawah ini.
Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa bershalawat untukku 100 kali pada hari jum'at, maka kelak ia akan datang pada hari kiamat disertai cahaya, yang jika cahaya itu dibagikan diantara makhluk makhluk seluruhnya, niscayanya sebagian semua"
Begitu mulia dan tingginya derajat Rasulullah disisi Allah sampai bacaan shalawat beliau bisa dijadikan mas kawin atau mahar. Inilah yang dilakukan oleh nabi Adam ketika hendak menikahi hawa. Atas petunjuk Allah, Nabi Adam diperintahkan memberikan mas kawin kepada hawa yang berupa bacaan shalawat kepada Nabi Muhammad saw.
Ini menunjukan bahwa derajat Rasulullah saw lebih tinggi dari Nabi Adam, juga sebagai bentuk penghormatan Adam kepada Nabi akhir jaman, yaitu Muhammad saw. Padahal saat itu Nabi Muhammad saw belum lahir, ada selisih waktu ribuan tahun jarak antara pernikahan Nabi Adam dengan kelahiran Nabi Muhammad saw, namun Nur Muhammad saw sudah memancar menerangi jagat raya ini, karena kelahiran beliaudi dunia adalah sebagai Rahmatal Lil Alamin.
Allah berfirman pada umat muhammad saw: "Bacalah shalawat pada Muhammad, dan bacalah salam kepadanya sehingga aku mengharamkan neraka buat kalian, dan bacalah salam kepada Nabi Muhammad sehingga aku menghalalkan surga buat kalian".
Mungkin hanya sahalawat yang memiliki keistimewaan luar biasa bila dibandingkan dengan bacaan dzikir yang lain.
Pada saat seluruh makhluk yang pernah hidup di alam ini di bangkitkan dari kuburnya mulai jaman sebelum nabi Adam sampai akhir zaman, lalu mereka dikumpulkan disuatu lapangan yang maha luas yang bernama "mahsyar". Disana tidak ada naungan, tidak ada air juga tidak ada pepohonan, saat itu seluruh makhluk dalam keadaan haus, kecuali orang orang yang beriman, para kekasih Allah dan orang orang yang banyak membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw.

Mumpung masih ada kesempatan hendaknya kesempatan ini kita pergunakan untuk banyak membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw sebagai bekal di akhirat nanti, agar tidak mengalami kehausan saat berada di makhsyar.
Mungkin Orang yang lemah keimanannya, atau orang selalu menggunakan rasionya dalam memahami ajaran agama islam, ia tidak akan percaya dalam kisah ini. Sebab kisah yang berkaitan dengan bacaan shalawat ini akan terjadi pada hari kiyamat nanti.
Orang yang banyak membaca shalawat ia akan dibela dan ditolong oleh nabi saw disaat ia sedang mengalami kesulitan dalam mempertanggung jawabkan amal perbuatannya dihadapan Allah kelak. Bila orang tersebut mendapat masalah serius dalam mempertanggung jawabkan amalanya, maka dialah yang akan membelanya, meskipun orang itu sudah dipastikan masuk dalam neraka.
Diantara keutamaan shalawat adalah bahwa shalawat itu dapat memberi syafa'at kepada orang yang membacanya, bisa menyelamatkan siksaan orang di akhirat, juga dapat menghapus dosa orang fasiq. Orang fasiq yang berlumuran dosa dan noda saja dapat mencapai derajat tinggi karena membaca shalawat. Bagaimana dengan orang-orang ahli ibadah, yang jauh dari kema'shiatan? jika mereka mau membaca shalawat tentu nilainya jauh lebih tinggi melebihi prioritas yang dicapai oleh orang fasiq yang membaca shalawat.
Shalawat dalam acara membawa berkah. Majlis yang paling baik adalah acara yang penuh dengan berkah, keberkahan acara bisa didapat bila dalam acara tersebut telah dibacakan shalawat.
Majlis yang didalamnya tidak ada bacaan shalawat, kurang membawa berkah dan kemanfaatan bagi orang yang berkumpul dalam majlis itu, sehingga terkadang terjadi percekcokan, kesalah pahaman, tidak adanya kesepakatan, dan efek-efek negatif lainnya.
Sedangkan bila dalam acara itu dibacakan shalawat, setidaknya orang yang berkumpul dimajlis tersebut akan di ampuni dosa-dosanya, dijauhkan dari bencana, baik bencana yang diakibatkan dari perselisihan pendapat, atau ketersinggungan dari ucapan saat berkumpul. Semua ini adalah akibat dari keberkahan shalawat.
Selain itu, shalawat juga dijadikan sebagai perantara diterimanya amal. Diantara Persyaratan berdo'a kepada Allah adalah mengawalinya dengan membaca shalawat kepada Nabi saw. Sebab bacaan shalawat ini adalah sebagai sarana untuk menembus hijab yang menghalangi doa tersebut sampai kepada Allah. Selain itu, shalawat juga berfungsi sebagai sarana agar doa yang dipanjatkan terkabul.
Banyak membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw selain akan memdapat syafa'at dari beliau di akhirat kelak, juga dapat mendekatkan diri pada Allah. Sebagaimana yang difirmankan oleh Allah kepada nabi Musa: "maukah engkau agar aku dekat denganmu melebihi dekatnya ucapanmu dengan lisanmu, melebihi jiwamu dengan ragamu, melebihi cahaya penglihatanmu dengan kedua matamu, dan melebihi pendengaranmu dengan telingamu?, maka bacalah shalawat sebanyak mungkin kepada Nabi Muhammad saw ".

 
bisnis,hp android,modal,kecil sukses,raih,kaya,mulia